Find Us On Social Media :

Ingin Hapus Kasunanan Surakarta, Barisan Banteng Culik Pewaris Mataram Islam Saat Revolusi Sosial 1946

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 23 Mei 2023 | 15:35 WIB

Keturunan Mataram Islam, Sri Susuhunan Pakubuwono XII pernah diculik oleh Barisan Banteng yang ingin menghapuskan Kasunanan Surakarta.

Sejak itu, pemerintahan dipegang oleh sipil, sedangkan Pakubuwono XII merupakan penguasa kultural kesunanan tanpa kekuasaan politik.

Itulah mengapa Daerah Istimewa Surakarta hanya bertahan satu tahun, berbeda dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih bertahan hingga kini karena tidak terjadi gejolak anti-swapraja dan pemimpinnya berperan aktif dalam perjuangan.

Beberapa kalangan menyebut Pakubuwono XII melewatkan kesempatan untuk memainkan peran penting semasa perang kemerdekaan yang seharusnya berguna bagi kesunanan.

Hal itu pula yang menyebabkan pamornya kalah dari Sultan Hamengkubuwono IX yang berperan aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Meski begitu, PB XII dianggap sebagai sosok pelindung kebudayaan Jawa.

PB XII juga sempat berusaha mendapatkan status Daerah Istimewa Surakarta.

Namun, upaya yang dimulai pada 1952 itu mandek tanpa solusi.

Pada masa pemerintahannya, beberapa bangunan di kompleks Keraton Surakarta pernah dua kali mengalami kebakaran.

Dengan dukungan dana dari Pemerintah Orde Baru, Keraton Surakarta dipugar dan diresmikan pada 1987.

Pada 26 September 1995, dengan Keputusan Presiden No. 70/SKEP/IX/1995, Pakubuwono XII dianugerahi Penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan '45.

Penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Pakubuwono XII sebagai raja pertama di Indonesia yang bersumpah setia kepada pemerintah republik di awal kemerdekaan.

Meski dinilai gagal secara politik, Pakubuwono XII tetap diingat sebagai sosok pelindung kebudayaan Jawa yang dihormati banyak tokoh nasional.

Pakubuwono XII wafat pada 11 Juni 2004 dalam usia 79 tahun karena sakit.