Find Us On Social Media :

Ingin Hapus Kasunanan Surakarta, Barisan Banteng Culik Pewaris Mataram Islam Saat Revolusi Sosial 1946

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 23 Mei 2023 | 15:35 WIB

Keturunan Mataram Islam, Sri Susuhunan Pakubuwono XII pernah diculik oleh Barisan Banteng yang ingin menghapuskan Kasunanan Surakarta.

Keturunan Mataram Islam, Sri Susuhunan Pakubuwono XII pernah diculik oleh Barisan Banteng yang ingin menghapuskan Kasunanan Surakarta.

Intisari-Online.com - Dua bulan sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Sri Susuhan Pakubuwono XII naik takhta.

Dia adalah pemimpin baru Kasunanan Surakarta.

Saat terjadi revolusi sosial di Surakarta, PB XII sempat menjadi korban penculikan Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI) atau biasa disebut sebagai Barisan Banteng saja.

Revolusi berbentuk gerakan anti-swapraja ini menuntut dihapuskannya status Kasunanan Surakarta dan Solo sejajar dengan provinsi lain.

Walau sempat diculik, PB XII nyatanya menjadi raja Kasunanan Surakarta paling lama.

Sri Susuhunan Pakubuwono XII lahir pada 14 April 1925 dengan nama Raden Mas Suryo Guritno.

Ia adalah putra bungsu Pakubuwono XI dari permaisuri KRAy Koespariyah.

Kenapa takhta tidak jatuh kepada putra sulung, hal ini karena sang ibu, GKR Kentjana, telah meninggal.

GKR Kentjana meninggal pada 1910, sebelum Pakubuwono XI naik takhta, sehingga tidak pernah dinobatkan sebagai permaisuri meski statusnya adalah istri pertama sunan.

Oleh karena itu, RM Suryo Guritno sebagai putra dari permaisuri KRAy Koespariyah, menjadi penerus Pakubuwono XI yang wafat pada 1 Juni 1945.

RM Suryo Guritno dinobatkan menjadi Sri Susuhunan Pakubuwono XII pada 11 Juni 1945 di usia sangat muda, yakni 20 tahun.