Find Us On Social Media :

Sosok Sunan Geseng, Murid Sunan Kalijaga yang Tetap Beribadah Meski Terbakar

By Afif Khoirul M, Senin, 22 Mei 2023 | 11:45 WIB

Ilustrasi - Sunan Geseng murid Sunan Kalijaga.

Intisari-online.com - Sunan Geseng adalah seorang penyebar agama Islam di Jawa yang hidup pada abad ke-15 Masehi.

Ia merupakan murid dari Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang terkenal.

Nama aslinya adalah Raden Mas Cakrajaya atau Cokrojoyo.

Ia memiliki silsilah yang mulia, yaitu keturunan Imam Jafar ash-Shadiq, cucu Nabi Muhammad SAW.

Sunan Geseng mendapat nama tersebut karena kisah karomahnya yang mengagumkan.

Menurut hikayat, suatu ketika ia mengikuti saran Sunan Kalijaga untuk menyendiri di sebuah hutan untuk fokus beribadah kepada Allah.

Di saat ia sedang bertapa, hutan itu terbakar, namun ia tidak mau berhenti beribadah.

Karena sesuai pesan gurunya untuk tidak putus ibadah, apapun yang terjadi, sampai gurunya datang menemuinya.

Ketika api padam dan Sunan Kalijaga datang menemuinya, ia melihat Cakrajaya sudah menjadi hitam hangus, namun masih sehat wal afiat.

Maka ia memberinya gelar Sunan Geseng, yang artinya Sunan yang hangus atau gosong.

Sunan Kalijaga sangat kagum dengan kesetiaan dan keteguhan muridnya itu.

Baca Juga: Kembanglampir, Tempat Ki Ageng Pamanahan Bersemadi Mencari Wahyu Keraton Sebelum Lahirnya Mataram Islam

Ia lalu memberikan doa dan restu kepada Sunan Geseng untuk meneruskan dakwahnya.

Sunan Geseng berdakwah dengan sangat bijak dan arif, yaitu melakukan pendekatan budaya dengan masyarakat Jawa.

Seperti gurunya Sunan Kalijaga, ia berdakwah dengan menggunakan wayang kulit, melakukan selamatan yang bertujuan untuk bersedekah dan bersyukur kepada Allah.

Serta menghormati tamu-tamu santri, umat, masyarakat, pejabat yang diajak berdzikir dan puji-pujian.

Dengan cara itu masyarakat Jawa yang sebelumnya Hindu, Budha diajak masuk Islam.

Sunan Geseng wafat pada tahun 1525 Masehi.

Makamnya terletak di Dusun Jolosutro, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Letaknya sekitar 2 km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (jika dari arah Yogyakarta).

Setiap tahun ada perayaan dari warga sekitar untuk menghormati Sunan Geseng.

Sunan Geseng adalah contoh bagi kita semua tentang bagaimana seorang murid harus setia dan taat kepada gurunya.

Serta bagaimana seorang dai harus santun dan arief dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat.

Baca Juga: Sosok Ini Ternyata Punya Peran Penting Dalam Keputusan Soeharto Mundur Sebagai Presiden

Semoga kita bisa belajar dari kisah Sunan Geseng ini.