Find Us On Social Media :

Lebaran Ketupat, Tradisi Syawalan Masyarakat Jawa Timur, Ini Tanggalnya

By Ade S, Senin, 24 April 2023 | 12:23 WIB

Penjual ketupat. Berikut ini ulasan tentang lebaran ketupat yang khas di Jawa Timur.

Selain itu, ketupat juga memiliki makna filosofis bagi umat Islam. Menurut Sunan Kalijaga, ketupat melambangkan nafsu duniawi yang dibungkus dengan hati nurani.

Nafsu duniawi adalah beras putih yang berada di dalam anyaman daun kelapa. Hati nurani adalah anyaman daun kelapa yang mengelilingi beras putih.

Dengan memakan ketupat, umat Islam diharapkan bisa mengendalikan nafsu duniawi mereka dengan hati nurani yang bersih dan taqwa.

Makna lebaran ketupat

Lebaran ketupat memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Jawa Timur. Selain sebagai simbol kemenangan dan kebersamaan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, lebaran ketupat juga merupakan momen untuk saling memaafkan dan bersilaturahmi.

Hal ini sesuai dengan kata "ketupat" yang merupakan bentuk lain dari kata "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan. Dengan demikian, lebaran ketupat menjadi hari untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan.

Lebaran ketupat juga menjadi ajang untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Masyarakat Jawa Timur biasanya menyantap ketupat bersama dengan lauk pauk yang beragam, seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, sayur lodeh, sambal kacang, dan lain-lain.

Makanan-makanan ini melambangkan keberlimpahan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya.

Selain itu, lebaran ketupat juga menjadi sarana untuk menjalin persaudaraan dan solidaritas antara sesama umat Islam.

Masyarakat Jawa Timur biasanya saling berkunjung dan bertukar ketupat antara tetangga, saudara, atau teman. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang antara sesama muslim.

Selain itu, masyarakat juga biasanya menyumbangkan sebagian dari ketupat yang mereka buat kepada kaum dhuafa atau anak yatim. Hal ini menunjukkan rasa peduli dan berbagi antara sesama muslim.

Baca Juga: Sudah Kantongi THR? Jangan Lupa Berterima Kasih pada Sosok Soekiman Wirjosandjojo Ya!