Find Us On Social Media :

Nasib Keraton Karta Bukti Kebesaran Sultan Agung, Kini Berlumut Dan Tinggal Puing-puing Belaka

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 15 April 2023 | 18:17 WIB

Ketika zaman Sultan Agung, ibu kota Mataram sempat dipindah ke Keraton Karta, sekarang masuk wilayah Plered, Bantul. Tapi sayang, keraton ini tak berumur lama.

Ketika zaman Sultan Agung, ibu kota Mataram sempat dipindah ke Keraton Karta, sekarang masuk wilayah Plered, Bantul. Tapi sayang, keraton ini tak berumur lama.

Intisari-Online.com - Salah satu bukti kebesaran Mataram pada zaman Sultan Agung adalah Keraton Karta.

Tapi sayang, keraton itu hanya berumur pendek.

Seperti apa nasibnya sekarang?

Keraton Karta merupakan bekas keraton dan ibu kota Kesultanan Mataram yang didirikan oleh Sultan Agung pada tahun 1613.

Keraton ini berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sekitar 5 km selatan dari Keraton Kutagede yang merupakan keraton sebelumnya.

Keraton Karta menjadi saksi sejarah kejayaan dan perjuangan Sultan Agung dalam membangun dan mempertahankan kerajaan Mataram.

Namun, nasib Keraton Karta tidak sebaik Keraton Kutagede yang masih berdiri hingga kini.

Setelah Sultan Agung wafat pada tahun 1645, keraton ini ditinggalkan oleh putranya, Amangkurat I, yang memindahkan ibu kota ke Plered.

Sejak tahun 1613 Sultan Agung Anyakrakusuma berniat memindahkan ibu kota Mataram dan mendirikan keraton baru ke daerah Karta yang berjarak sekitar 5 km selatan dari Kutagede.

Upaya untuk memindahkan ibu kota Mataram baru terwujud pada tahun 1617.

Setahun kemudian Sultan Agung beserta pengikutnya mulai mendiami keraton Karta, meskipun ibu suri masih berada di Kutagede.