Intisari-online.com - Halal bihalal adalah salah satu tradisi yang identik dengan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam.
Tradisi ini biasanya dilakukan setelah hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, sebagai bentuk silaturahmi dan saling memaafkan antara keluarga, sahabat, tetangga, rekan kerja, dan lain-lain.
Namun, tahukah Anda bahwa tradisi ini ternyata terinspirasi dari ide seorang tokoh kerajaan Jawa yang bernama Mangkunegoro 1?
Mangkunegoro 1 atau Raden Mas Said adalah seorang pangeran yang memimpin perlawanan terhadap VOC dan Mataram pada abad ke-18.
Ia dikenal sebagai pejuang yang gigih dan berani, namun juga bijaksana dan berwawasan luas.
Ia berhasil mendirikan kerajaan Mangkunegaran pada tahun 1757 setelah menandatangani Perjanjian Salatiga dengan VOC.
Salah satu kebijakan Mangkunegoro 1 yang terkenal adalah mengadakan acara riyaya atau lebaran di keraton setiap tahun.
Acara ini dihadiri oleh para pejabat, bupati, panglima perang, ulama, dan rakyat jelata.
Dalam acara ini, Mangkunegoro 1 memberikan sambutan yang berisi nasihat-nasihat keagamaan, politik, sosial, dan budaya.
Ia juga mengajak para hadirin untuk saling memaafkan dan bersatu dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara riyaya ini kemudian menjadi inspirasi bagi para ulama dan tokoh bangsa untuk menggelar halal bihalal pada masa kemerdekaan Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR