Find Us On Social Media :

Dari Upasa ke Idul Fitri, Ternyata Begini Cara Walisongo Mengislamkan Perayaan Hari Raya di Nusantara

By Afif Khoirul M, Selasa, 11 April 2023 | 03:05 WIB

Ilustrasi - Walisongo, sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Upasa biasanya dilakukan dengan cara menyepi di tempat yang angker atau wingit selama beberapa hari atau bulan dengan hanya mengonsumsi air putih dan makanan sederhana.

Upasa juga dilakukan sebagai persiapan untuk melakukan ritual-ritual penting dalam kehidupan orang Jawa, seperti perkawinan, kelahiran anak, atau kematian.

Walisongo kemudian mengenalkan konsep puasa dalam Islam yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Namun, puasa dalam Islam tidak harus dilakukan di tempat yang angker atau wingit, melainkan di mana saja selama menghindari hal-hal yang membatalkannya.

Puasa dalam Islam juga tidak hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, melainkan secara rutin setiap tahun selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan.

Selain itu, Walisongo juga mengenalkan konsep Idul Fitri sebagai hari raya yang dirayakan setelah menyelesaikan puasa Ramadhan.

Idul Fitri memiliki makna sebagai hari kemenangan bagi orang-orang yang berhasil menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan ketakwaan.

Kemudian, Idul Fitri juga memiliki makna sebagai hari pengampunan dan permohonan maaf antara sesama manusia.

Idul Fitri juga memiliki makna sebagai hari bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya.

Walisongo tidak menghapus tradisi-tradisi lokal yang sudah ada sebelumnya dalam merayakan hari raya.

Mereka justru memolesnya dengan nilai-nilai Islam yang lebih universal dan humanis.

Baca Juga: Tubuhnya Hingga Dipenuhi Tanaman, Inilah Ujian Sunan Bonang Untuk Sunan Kalijaga Menjaga Tongkat Selama Tiga Tahun