Find Us On Social Media :

Datang Ke Jawa Menagih Untuk Utang Amangkurat II, Kapten Tack Menemui Ajal Di Tangan Pasukan Suropati

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 7 April 2023 | 10:25 WIB

Dengan track record menumpas pemberontakan Trunojono, Kapten Tack datang ke Jawa untuk menangkap Untung Surapati dan menagih utang Amangkurat II. Yang ada, nasibnya jadi taruhannya.

Pertempuran Kartasura memakan korban tewas sebanyak 79 serdadu VOC dan satu serdadu dinyatakan hilang.

Sementara di pihak Surapati, sekitar 50 orang Bali tewas. Sebanyak 20 luka berat, 15 diantaranya akhirnya tewas dan dimakamkan di tepian Bengawansolo.

Sang Letnan juga bersaksi, sekelompok orang Bali berbusana gelap dengan bersenjata tombak yang muncul dan menyergap serdadu VOC dari permukiman.

Bagi serdadu-serdadu VOC yang tercerai-berai dan tak sempat mengisi kembali senapan mereka dengan peluru, demikian menurut Eygel, akhirnya mereka tewas terhunus tombak-tombak laskar Bali.

Peristiwa yang disaksikan Eygel tampaknya mirip dengan pemerian dalam Babad Tanah Jawi.

Sunan, dalam babad tersebut, memerintahkan kepada Pangeran Puger, adiknya, untuk membantu Surapati dengan berhias mirip orang Bali.

Babad berkisah juga, bahwa Puger berhasil menewaskan Kapten Tack dengan tombak pusaka Kiai Plered.

Arsip VOC dan berita dari Susuhunan menerangkan bahwa pertempuran itu selesai pada tengah hari. Kemudian, hujan pun turun dengan lebatnya.

Sementara François Valentijn, seorang pegawai VOC yang saat kejadian tersebut baru bekerja setahun, mengisahkan Surapati merayakan kemenangan itu dengan berpawai keliling alun-alun. Hingga larut malam, suara gending kemenangan bergaung di Keraton Kartasura.

“Pembunuhan Kapten François Tack merupakan salah satu peristiwa yang paling mencolok dalam sejarah VOC,” ungkap Hermanus Johannes de Graff, seorang sejarawan yang berada di Indonesia pada 1926-50. Meskipun demikian, menurutnya, pukulan berat kekalahan VOC itu tidak sebanding dengan perhatian peneliti sejarah tentang topik Tack. “Patut disesalkan,” ungkapnya, “tempat mereka tewas tidak diabadikan dengan sebuah monumen, sekalipun sederhana saja.”

Di manakah makam Kapten François Tack?

Hingga saat ini berkembang dua pendapat tentang lokasi makamnya: Jepara dan Batavia.