Find Us On Social Media :

Mohammed Bin Salman Disebut Seret Arab Saudi Kembali Ke Zaman Jahiliyah Usai Dituduh Lakukan Hal Ini Di Bendera Negara

By Ervananto Ekadilla, Sabtu, 8 April 2023 | 10:15 WIB

Mohammed Bin Salman Disebut Seret Arab Saudi Kembali Ke Zaman Jahiliyah Usai Dituduh Lakukan Hal Ini Di Bendera Negara

Dia dipilih dengan hati-hati dan licik.

MBS memilihnya justru karena dia adalah keturunan langsung dari Bin Abdul Wahhab, yang berjanji setia kepada Muhammad Bin Saud, sebagai yang terakhir berjanji untuk menyebarkan Wahhabisme.

Kedua orang tersebut bekerja sama dalam reformasi agama, yang menghasilkan stabilitas kerajaan dan pembentukan negara Saudi pertama yang berakhir pada tahun 1818, karena kampanye Ottoman yang diluncurkan di Semenanjung Arab.

Namun, kurang dari lima tahun kemudian, Pangeran Turki Bin Abdullah berhasil merebut kembali wilayah tersebut dan mendirikan negara Saudi kedua, dengan Riyadh sebagai ibu kotanya, yang terus mengikuti pendekatan yang sama seperti pendahulunya dan didasarkan pada pilar yang sama hingga runtuh pada tahun 1891.

Kemudian, Raja Abdulaziz Bin Abdul Rahman Bin Saud menulis halaman baru dalam sejarah Saudi, ketika dia merebut kembali Riyadh pada tahun 1902.

Ini adalah momen yang menentukan.

Karena, menyatukan sebagian besar wilayah Semenanjung Arab melalui keterampilan kepemimpinan Raja Abdulaziz dan pemeliharaan sumber daya alamnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ia mendirikan negara Saudi ketiga.

Ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932, yang tidak berbeda dari negara-negara Saudi sebelumnya dalam hal komitmen terhadap pendekatan Wahhabi terhadap Sunnah Nabi dan menyebarkan pesan Islam.

Konstitusinya adalah Al-Qur'an yang Mulia.

Hukumnya diambil dari Kitab dan Sunnah, dan benderanya membawa pernyataan iman (kalimat syahadat) — "Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan-Nya" — dan dua pedang sebagai simbol kekuatan Islam.

Ini adalah Kerajaan Arab Saudi, yang dibentuk setelah jihad dan pertempuran, di mana ribuan orang tak bersalah terbunuh.

Namun, hari ini, Mohammad Bin Salman, salah satu cucu dari pendirinya Raja Abdulaziz, sedang menghancurkannya.

MBS mengklaim bahwa dia ingin mendirikan negara Saudi keempat dan mengganti bendera yang menyandang nama Tuhan dan Rasul-Nya.

MBS ingin mengubah fitur negara, dari yang diatur oleh hukum Syariah menjadi negara sekuler yang mengizinkan apa yang dilarang oleh Islam dan menyebarkan amoralitas dan ketidaktaatan.

Dia membawanya kembali ke jahiliyyah."

Baca Juga: Dikenal Sebagai Keluarga yang Tajir Melintir, Pangeran Arab Mendadak Banyak yang Menjual Asetnya, Dikatakan Kini Tak Bisa Hidup Mewah Lagi Gara-Gara Hal Ini