Find Us On Social Media :

Terinspirasi Napoleon Bonaparte, Putra Pangeran Sambernyawa Bentuk Legiun Mangkunegaran Yang Mengerikan

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 1 April 2023 | 10:17 WIB

Lagiun Mangkunegaraan dibentuk oleh Mangkunegara II dengan mewarisi semangat kemiliteran Pangeran Sambernyawa alias Mangkunegara I.

Setiap peleton terdiri dari dua seksi dengan masing-masing 20 prajurit.

Legiun Mangkunegaran tidak hanya menjadi pasukan cadangan Hindia Belanda, tetapi juga terlibat dalam berbagai pertempuran penting dalam sejarah Indonesia.

Salah satu pertempuran yang paling terkenal adalah Pertempuran Grobogan pada tahun 1812, ketika Legiun Mangkunegaran berhasil mengalahkan pasukan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Pertempuran ini menunjukkan keberanian dan kemampuan Legiun Mangkunegaran dalam menghadapi musuh yang lebih kuat dan lebih banyak.

Legiun Mangkunegaran juga berperan dalam mempertahankan kedaulatan Praja Mangkunegaran dari ancaman Belanda maupun Mataram.

Pasukan ini sering kali menjadi penengah dalam konflik antara kedua pihak, seperti pada tahun 1825-1830 ketika terjadi Perang Jawa antara Pangeran Diponegoro dan Belanda.

Legiun Mangkunegaran berusaha untuk menjaga keseimbangan kekuatan dan mencegah perluasan wilayah Belanda di Jawa.

Legiun Mangkunegaran juga terlibat dalam berbagai ekspedisi militer di luar Jawa, seperti di Aceh, Bangka, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pasukan ini membantu pemerintah kolonial dalam menumpas pemberontakan rakyat, menangkap bajak laut, dan mengamankan wilayah-wilayah strategis.

Legiun Mangkunegaran mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari Belanda atas jasa-jasanya.

Legiun Mangkunegaran tidak hanya aktif di masa kolonial, tetapi juga di masa kemerdekaan Indonesia.

Pasukan ini terlibat dalam Perang Dunia II ketika pendudukan Jepang.

Pasukan ini berperan sebagai pasukan artileri udara, pertahanan udara, maupun garnisiun. Pasukan ini juga terlibat dalam pertempuran melawan Jepang sebagai bagian dari KNIL.

Legiun Mangkunegaran akhirnya dibubarkan pada tahun 1942 setelah Jepang berhasil menguasai Jawa.

Sebagian besar prajuritnya kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Legiun Mangkunegaran meninggalkan warisan kemiliteran yang berharga bagi Indonesia.

Pasukan ini menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya dalam mempertahankan tanah air dari segala bentuk penjajahan.