Find Us On Social Media :

Agresi Militer Belanda: Kisah Perjuangan Umat Islam Indonesia Menjaga Kemerdekaan Pada Bulan Ramadhan

By Afif Khoirul M, Jumat, 24 Maret 2023 | 15:04 WIB

Foto Agresi Militer Belanda 1 pada bulan ramadhan.

Selain itu, Belanda juga ingin mematahkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang sedang menghadapi masalah ekonomi, politik, dan sosial akibat perang kemerdekaan.

Belanda mengerahkan kekuatan angkatan darat, laut, dan udara yang besar dan modern untuk melancarkan serangan di Jawa dan Sumatera.

Menurut J.A. de Moor, penulis biografi Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia.

Dalam agresi ini Spoor mengomando kekuatan tempur sebanyak 96.000 pasukan, 75.000 di Jawa dan 21.000 di Sumatera.

Bagaimana reaksi umat Islam Indonesia?

Umat Islam Indonesia tidak tinggal diam menghadapi agresi militer Belanda.

Mereka tetap berpuasa sambil berperang dengan penuh semangat dan keimanan.

Mereka mengikuti contoh Rasulullah Muhammad SAW yang pernah berperang melawan musuh secara fisik saat berpuasa di bulan Ramadhan, yaitu dalam Perang Badar tahun kedua Hijriah.

Sebelum agresi terjadi, para ulama Aceh dalam rapat umum di pekarangan Mesjid Raya Baiturrahman menyerukan “puasa tidak menghalangi seseorang untuk berjuang.

Karena itu sambil berpuasa berjuanglah, dan sambil berjuang berpuasalah.”3

Residen Aceh juga menyerukan supaya umat Islam di Aceh senantiasa siap-sedia menghadapi segala kemungkinan yang datang sebagai akibat keserakahan Belanda: “Jadikanlah ibadah puasa sebagai jembatan untuk mempertebal iman dan perjuangan.

Kita selalu digempur dengan cara besar-besaran oleh tentara Belanda. Jangan disangka kita akan lemah dalam menghadapi mereka karena kita sedang berpuasa.