Find Us On Social Media :

Sinyal Perang Dunia 3? Pengadilan Kriminal Internasional Mau Tangkap Vladimir Putin Karena Dianggap Lakukan Ini

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 18 Maret 2023 | 10:51 WIB

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memerintahkan penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

Intisari-Online.com - Posisi Vladimir Putin di mata internasional semakin terpojok.

Jumat (17/3) Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tuduhan kejahatan yang dialamatkan kepada Putin adalah kejahatan perang mendeportasi anak-anak Ukraina secara ilegal.

Tak hanya itu, ICC juga mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Maria Lvova-Belova.

Siapa dia?

Maria adalah komisaris kepresidenan Rusia untuk hak-hak anak atas tuduhan yang sama.

Rusia sendiri bukanlah anggota ICC, lalu bagaimana cara menangkap Putin?

Menurut keterangan jaksa ICC Karim Khan, mengutip AFP, Putin bisa ditangkap bila menginjakkan kaki di salah satu negara anggota ICC.

Jumlah anggota ICC sebanyak 120 negara.

Karim juga bilang, surat perintah penangkapan dikeluarkan berdasarkan bukti forensik, pemeriksaan, dan apa yang disampaikan oleh Putin dan Maria Lvova-Belova.

"Bukti yang kami sajikan berfokus pada kejahatan terhadap anak. Anak-anak adalah bagian paling rentan dari masyarakat kita," kata Khan.

Sementara itu, menurut Presiden ICC Piotr Hofmanski, pelaksanaan surat perintah itu bergantung pada kerja sama internasional.

Lalu bagaimana tanggapan Rusia?

Sebagai negara nonanggota ICC, Rusia telah menolak perintah penangkapan Putin tersebut.

Selain itu, Kremlin juga menyatakan keputusan ICC yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin secara hukum batal.

Moskwa tidak mengakui yurisdiksi pengadilan yang berbasis di Den Haag itu.

"Rusia, seperti sejumlah negara lain, tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini dan dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini batal," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dikutip AFP.

Hal itu dikuatkan oleh pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Dia bilang, keputusan ICC tidak ada artinya bagi Rusia.

"Rusia bukan pihak Statuta Roma Pengadilan Kriminal Internasional dan tidak memiliki kewajiban di bawahnya," katanya di Telegram.

Perintah ICC itu tentu saja disambut antusias oleh Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji perintah penangkapan itu sebagai keputusan bersejarah.

Menurut Ukraina, lebih dari 16.000 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak invasi pada 24 Februari 2022.

Banyak anak-anak diduga ditempatkan di institusi dan panti asuhan di sana.

Pemberitahuan mengejutkan dari ICC ini nyatanya datang hanya beberapa jam setelah berita lain yang berpotensi berdampak signifikan terhadap perang Rusia di Ukraina.

Ini termasuk kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskwa dan lebih banyak jet tempur untuk pasukan Kyiv.