Intisari-online.com - Rusia dikenal dengan persenjataan nuklirnya.
Sebagai salah satu kekuatan nuklir terbesar di dunia, tak heran jika Rusia memiliki persenjataan yang ditakuti.
Belakangan ini bahkan presidennya Vladimir Putin, berbicara mengenai senjata nuklir mereka.
Menurut RT pada 21 Desember melaporkan bahwa Putin menyatakan persenjataan nuklir Rusia sebagai faktor kunci.
Dengan fungsi untuk membantu memastikan kedaulatannya dan berjanji untuk memasukkan senjata baru ke dalam dinas tentara.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Rusia saat bertemu dengan para pejabat senior pertahanan Rusia pada 21 Desember.
"Kami akan terus mempertahankan dan meningkatkan kesiapan tempur triad nuklir Rusia," katanya.
"Ini merupakan faktor penting dalam memastikan kedaulatan, integritas wilayah, keseimbangan strategis, dan keseimbangan hak. Kekuatan gabungan Rusia dengan dunia," kata Putin.
Menurut RT, triad nuklir Rusia mencakup kendaraan yang dapat menembakkan rudal nuklir, pesawat terbang, kapal selam, peluncur.
Serta penyimpanan seluler di darat.
Presiden Rusia menambahkan bahwa persentase senjata modern dalam kekuatan nuklir strategis Rusia telah melewati angka 91% tahun ini.
Pemimpin Rusia itu juga mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat akan mulai beroperasi dalam waktu terdekat.
Rudal ini dapat menempuh jarak 18.000 km.
Putin menambahkan bahwa fregat "Admiral Gorshkov", milik Armada Utara, akan dilengkapi dengan rudal hipersonik Zirkon pada awal Januari 2023.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tes Zircon pada Gorshkov selesai pada bulan Juni.
Juga dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa Tu-160M pertama.
Lalu versi upgrade dari pembom berkemampuan nuklir Tu-160, telah memasuki layanan dengan Angkatan Udara Angkatan Darat Rusia.
menurut informasi dari statistik Asosiasi Ilmuwan Amerika (FAS) bahwa pada 2022 Rusia memiliki 5.977 senjata nuklir.
Di mana, 1.588 adalah jumlah hulu ledak nuklir yang dikerahkan, yaitu, rudal ini dipasang di pangkalan rudal, di pesawat pengebom atau di kapal selam.
Sedangkan sisanya berstatus cadangan atau "pensiun".
Menurut FAS, jumlah senjata nuklir di Rusia telah menurun secara signifikan dari 40.000 pada tahun 1980.
Dari tahun 2000 hingga sekarang, ukuran senjata nuklir Rusia cenderung menurun lebih jauh, dari 10.000 (statistik retrograde) roket sekarang lebih dari setengah.
Baca Juga: Dilaporkan Tembakkan 130 Rudal ke Korea Selatan, AS Waspada Senjata Berbahaya dari Korea Utara Ini
Menurut statistik FAS yang dirilis pada bulan Februari, Rusia saat ini memiliki 812 rudal balistik berujung nuklir, di mana 512 di antaranya berada di kapal selam.
FAS menambahkan bahwa Moskow juga memiliki sekitar 200 rudal di pangkalan pembom beratnya.
Selain itu, Rusia juga memiliki stok senjata nuklir dalam jumlah besar, termasuk 977 hulu ledak strategis dan 1912 hulu ledak non-strategis.
Salah satu sistem khas yang digunakan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir adalah rudal balistik antarbenua SS-18 (Setan), seberat 191 ton, dengan jangkauan hingga 16.000 km.