Bikin Almarhumah Nani Wijaya Bersikap Bak Anak Kecil, Inilah Demensia: Penyebab Utama, Tanda, dan Tahapannya

Ade S

Penulis

Ilustrasi demensia seperti yang diderita Nani Wijaya

Intisari-Online.com -Artis senior Nani Wijaya dikabarkan meninggal dunia, Kamis (16/3/2023), usai lama mengidap berbagai penyakit termasuk demensia.

Penyakit ini pula yang menurut cerita putrinya, Cahya Kamila, kerap membuat almarhumah bertindak layaknya anak kecil.

"Sudah nggak ingat sama sekali (dengan anak-anak). Makin ke sini, ingat kalau dipancing, nanti lama-lama makin galak, makin enggak kenal, lama-lama ngelihat saja, lama-lama teriak kayak bayi," ucap Cahya seperti dilansirInsertLive, Senin (6/3/2023).

Lalu apa sebenarnya demensia? Apa pula gejala dan penyebabnya?

Apa itu demensia?

MelansirAlzheimer's Association, demensia merupakan istilah umum untuk kehilangan memori, bahasa, kemampuan pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir lainnya yang cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari.

Demensia bukanlah satu penyakit tunggal, tetapi merupakan istilah umum - seperti penyakit jantung - yang mencakup berbagai kondisi medis spesifik, termasuk penyakit Alzheimer.

Dengan kata lain,Alzheimer adalah penyebab dari demensia. Bahkan yangpaling umum.

Gangguan demensia sendiri disebabkan oleh perubahan abnormal di otak.

Perubahan ini memicu penurunan keterampilan berpikir, yang dikenal sebagai kemampuan kognitif, cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari dan fungsi independen.

Lebih jauh, perubahan ini juga mempengaruhi perilaku, perasaan, dan hubungan.

Baca Juga: Masih Terus Waspada dengan Pandemi Virus Corona, Faktanya 75 Persen Kematian Pasien Covid-19 adalah Orang dengan Penyakit Penyerta Demensia

Penyakit Alzheimer menyumbang 60-80% kasus demensia di dunia.

Demensia sendiri sering disebut dengan istilah yang salah sebagai "senilitas" atau "demensia senil," yang mencerminkan keyakinan yang sebelumnya banyak beredar tetapi salah bahwa penurunan mental yang serius adalah bagian normal dari penuaan.

Penyebab demensia

Menurut World Health Organization (WHO), demensia terjadi karena terjadinyakerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak.

Tergantung pada area otak yang rusak, demensia dapat mempengaruhi orang secara berbeda dan menyebabkan gejala yang berbeda.

Sindrom ini dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang dari waktu ke waktu menghancurkan sel-sel saraf dan merusak otak.

Ada beberapa hal yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang akan mengidap demensia, yaitu:

1) usia (lebih umum terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih)2) tekanan darah tinggi (hipertensi)3) gula darah tinggi (diabetes)4) kelebihan berat badan atau obesitas5) merokok6) minum terlalu banyak alkohol7)kurang aktif atau kurang olahraga8) terisolasi secara sosial9) depresi.

Gejalademensia

Umumnya, seseorang dianggap mulai mengalami demensia ketika dia mulai sulit mengingat sesuatu.

Namun, menurut Mayo Clinic, gejala demensia sebenarnya bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun tanda dan gejala umumnya meliputi:

Baca Juga: Jangan Khawatir, Jamur yang Satu Ini Bisa Kita Makan Kok, Tapi Hati-hati Bagi Wanita yang Sedang Hamil

Perubahan kognitif:1) Hilangnya ingatan, yang biasanya diperhatikan oleh orang lain2) Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata yang tepat3) Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial, seperti tersesat saat mengemudi4) Kesulitan berpikir atau memecahkan masalah5) Kesulitan menyelesaikan tugas yang kompleks6) Kesulitan dalam merencanakan dan mengorganisir7) Kesulitan dalam koordinasi dan fungsi motorik8) Kebingungan dan ketidakorientasian

Perubahan psikologis1) Perubahan kepribadian2) Depresi3) Kecemasan4) Perilaku yang tidak sesuai5) Paranoia6) Agitasi7) Halusinasi

Segera periksakan diri atau orang yang Anda sayangi ke dokter jika mengalami masalah ingatan atau gejala demensia lainnya.

Beberapa kondisi medis yang dapat diobati dapat menyebabkan gejala demensia, sehingga penting untuk menentukan penyebabnya.

Baca Juga: Ini 6 Manfaat Kesehatan Bit Merah yang Tidak Pernah Anda Ketahui, Salah Satunya Kurangi Risiko Demensia

Artikel Terkait