Find Us On Social Media :

Kisah Kakek Mertua Dian Sastro, Sosok Penting BJ Habibie jadi Presiden

By Andreas Chris Febrianto Nugroho, Jumat, 21 April 2023 | 08:15 WIB

Kakek Mertua Dian Sastro, Ibnu Sutowo Tercatat Sebagai Salah Satu Pendiri Perusahaan Minyak Nasional

Dalam tulisan di Harian Indonesia Raya yang terbit pada 30 Januari 1970, Ibnu Sutowo sempat menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Hal itu terbukti dari simpanan pria kelahiran Yogyakarta tersebut yang mencapai Rp 90,48 miliar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar).

Gegara harta kekayaan Ibnu Sutowo yang melesat tajam inilah membuat Presiden Suharto langsung membentuk tim yang bernama Komisi empat untuk menyelidiki dugaan korupsi di tubuh Pertamina.

Hasilnya ada dugaan penyimpangan dalam keuangan Pertamina hingga membuat Pertamina pada tahun 1975 mengalami krisis dengan utang mencapai 10,5 miliar dollar AS.

Tak lagi menjadi pejabat, Ibnu Sutowo memilih bergerak di bidang bisnis dan masuk ke PT Golden Mississippi, perusahaan air mineral kemasan pertama di Indonesia bernama Aqua.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 oleh Tirto Utomo, mantan anak buah Ibnu Sutowo kala masih jadi pejabat pemerintahan.

Peluang bisnis ini cukup menggiurkan hingga kembail menaikkan nama Ibnu Sutowo usai berhasil menjabat sebagai Dirut PT Aqua Golden Mississippi.

Namun di tahun 1988, Ibnu Sutowo memilih untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Tetapi kesuksesan Ibnu Sutowo telah membawa keluarganya masuk dalam jajaran konglomerat Indonesia kala itu.

Salah satu buktinya adalah aset Sultan Hotel di Senayan yang pernah menjadi kepemilikan keluarga Sutowo.

Baca Juga: Anak Dian Sastro Pernah Alami Autisme, Alami 2 dari 7 Ciri Ini Bisa Jadi Anak Anda Idap Autisme

Dalam kariernya sebagai pejabat pemerintahan, Ibnu Sutowo merupakan sosok penting di perjalanan politik Presiden Ketiga RI, BJ Habibie.

Bagaimana tidak, Ibnu Sutowo menjadi satu-satunya orang yang mampu memulangkan BJ Habibie muda ke Tanah Air.

Sebagai pejabat kala itu, Ibnu Sutowo mendapat tugas untuk menjemput BJ Habibie yang telah lama berkarier di Jerman.

Kepulangan BJ Habibie karena Ibnu Sutowo tersebut akhirnya membuat Bapak Teknologi Indonesia itu bisa menjadi orang nomor satu di Tanah Air.

Ibnu Sutowo menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Januari 2001.

(*)