Intisari-Online.com - Penerapan Pancasila pada masa reformasi dirasa penting untuk diketahui.
Lantas, bagaimana penerapan Pancasila pada masa reformasi?
Sebelum mengetahui penerapan Pancasila pada masa reformasi, Anda harus tahu bahwa reformasi di Indonesia merujuk pada era perpolitikan Indonesia setelah mundurnya Soeharto sebagai Presiden RI pada 1998.
Akhir pemerintahan Soeharto dinilai tidak sesuai dengan penerapan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Saat itu, terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di semua bidang. Ini salah satu alasan lahirnya reformasi di Indonesia.
Penyelewengan dan perlakuan tidak adil oleh pemerintahan Presiden Soeharto memperparah kekecewaan masyarakat ketika kondisi ekonomi Indonesia pada saat itu tengah melemah dan merosot.
Gerakan reformasi lahir sebagai puncak ketidakpuasan dan kekecewaan mahasiswa dan masyarakat.
Ketidakpuasan masyarakat kemudian semakin membesar dan memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai aksi mahasiswa di wilayah Indonesia.
Kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. Akibatnya, pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pun mendapat banyak tekanan politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Presiden Soeharto melepas jabatannya pada 21 Mei 1998 yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie, memulai era yang disebut sebagai era reformasi.
Baca Juga: Pelaksanaan Pancasila pada Masa Reformasi, Ini Penjelasannya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR