Find Us On Social Media :

Cara Syekh Nuruddin Untuk Membantah Aliran Wujudiyah di Aceh

By Mentari DP, Minggu, 26 Februari 2023 | 07:00 WIB

Cara Syekh Nuruddin untuk membantah aliran wujudiyah.

- Asrār al-‘Ārifīn (Rahasia Orang yang Mencapai Pengetahuan Sanubari)

- Hill az-Dzill (Sifat Bayang-bayang)

- Syifā al-Qulb (Pengobatan Hati)

- Al-Muntahi (Pencapai Puncak)

- Tibyān fī Ma‘rifāt al-Adyān (Penjelasan tentang Kepercayaan)

- Syarāb al-‘Asyiqīn (Minuman Para Kekasih)

- Hujjāt al-Siddiq li Daf az-Zindiq (Pembuktian Ulama dalam Membantah Penyokong Bid’ah)

- Asrār al-Insān fī Ma‘rifāt ar-Rūh wal ar-Rahmān (Rahasia Manusia dalam Pengenalan Ruh dan Yang Maha Pengasih)

Tidak hanya itu, dia juga menyanggah ajaran Hamzah Fanzuri melalui polemik-polemik terbuka dengan para pengikut wujudiyah.

Sesudah berpolemik selama sekitar satu bulan, Syekh Nuruddin terpaksa meninggalkan Aceh untuk kembali ke tanah kelahirannya di Ranir, daerah Gujarat India.

Oleh karena itu, dia tidak sempat menyelesaikan karangannya yang berjudul Jawāhir al-‘Ulūm fī Kasyfi al-Ma‘lūm (Hakikat Ilmu dalam Menyingkap Objek Pengetahuan).

Itulah cara yang dilakukan Syekh Nuruddin untuk membantah aliran wujudiyah.

Baca Juga: Ulama Indonesia yang Mendunia: 3 Hal yang Bisa Dicontoh dari Syekh Shaleh Darat