Melansir chinaculture.org, Kaisar Kuning atau kaisar Huangdi dikenal sebagai sosok yang memperkenalkan bentuk seni bela diri paling awal Tiongkok.
Kaisar Huangdi digambarkan sebagai seorang jenderal terkenal yang bahkan sebelum menjadi pemimpin Tiongkok, telah menulis risalah panjang tentang kedokteran, astrologi, dan seni bela diri.
Dia diduga mengembangkan praktik jiao di atau menyeruduk tanduk dan menggunakannya dalam perang.
Dalam jiao di itu, dasar-dasar sejarah seni bela diri Tiongkok dapat ditemukan dalam panduan sejarah dan gaya kung fu.
Kaisar Huangdi sendiri naik tahta pada tahun 2698 SM, kemudian ia memerintah hingga 2598 SM.
Mengutip peoplepill, Kaisar Huangdi merupakan salah satu penguasa Tiongkok legendaris dan pahlawan budaya yang termasuk di antara Tiga Penguasa dalam mitos-sejarah dan Lima Kaisar dan Lima Bentuk Dewa Tertinggi kosmologis.
Bahkan sampai hari ini, Kaisar Kuning tetap menjadi simbol nasionalis yang kuat.
Ia secara tradisional dikreditkan dengan banyak penemuan dan inovasi, mulai dari kalender hingga nenek moyang sepak bola.
Kaisar Kuning sekarang dianggap sebagai pemrakarsa peradaban Tiongkok, dan dikatakan sebagai nenek moyang semua orang Tiongkok.
Seni bela diri Tiongkok pun kemudian dikenal sebagai seni bela diri tertua dan paling tradisional dalam sejarah, dengan lebih dari 100 gaya berbeda, juga dikenal paling serbaguna.
Beberapa macam seni bela diri China, seperti Wushu, Wing Chun, Hsing-Yi, Taijiquan, dan sebagainya.
Sebagian besar seni bela diri tradisional Tiongkok menjadi populer di abad ke-20.
Adapun berbagai gaya populer seni bela diri China, yaitu termasuk Drunken Boxing, Eagle Claw, Praying Mantis, dan Five Animals.
Baca Juga: Cara Mengelola Keragaman Agar Mencapai Tujuan yang Dicita-citakan
(*)