Find Us On Social Media :

Mengapa Terjadi Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia?

By Khaerunisa, Kamis, 26 Januari 2023 | 17:20 WIB

Ilustrasi. Sengketa batas wilayah Indonesia dan Malaysia.

Sengketa Blok Ambalat terjadi sejak 1969. Saat itu Indonesia dan Malaysia masing-masing melakukan penelitian untuk mengetahui landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Kemudian, pada tanggal 27 Oktober 1969, Indonesia dan Malaysia menandatangani Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen.

Namun, pada tahun 1979, secara sepihak Malaysia memasukkan Ambalat ke dalam wilayah negaranya.

Klaim sepihak dan beragam tindakan provokasi itulah yang berdampak pada peningkatan eskalasi hubungan kedua negara.

2. Sengketa di Pulau Sebatik

wilayah Pulau Sebatik di bagian utara merupakan wilayah negara Malaysia. Sedangkan wilayah bagian selatan, masuk teritorial Indonesia.

Di pulau ini, tidak ada borderline atau garis perbatasan yang benar-benar jelas.

Baca Juga: Wowon Cs Ditangkap Setelah 9 Korban Ditemukan, Ini Kisah Pembunuh Berantai Zodiac Killer yang Tak Pernah Tertangkap

Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di pulau Sebatik hanya berupa patok.

Kondisi tersebut menyebabkan banyak warga dari dua negara yang hilir mudik melintasi batas kedua negara setiap harinya.

Pemerintah pun hingga kini terus mengupayakan penyelesaian perihal garis lintas batas di Pulau Sebatik agar menjadi lebih jelas dan kuat secara hukum internasional.

3. Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan

Sengketa atas Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia terjadi sejak 1967. Hingga akhirnya pada tahun 2002, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan jatuh pada Malaysia.

Keputusan tersebut didasarkan pada bukti-bukti sejarah yang diterima Mahkamah Internasional dari Malaysia.

Lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ini terjadi saat masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Pembunuhan Anak Marianne Bachmeier Bukan Satu-satunya, Ini Sederet Kejahatan Klaus Grabowski

(*)