Penulis
Intisari-Online.com -Film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2 yang telah dinantikan selama 13 tahun akhirnya dirilis.
Avatar: The Way of Water menjadi satu film terindah yang menawarkan visual ciamik hasil pengembangan teknologi dan imajinasi James Cameron.
Sejak detik awal penayangannya, penonton akan dibuat terpukau dengan visual megah dan warna yang indah dari dunia Pandora.
Avatar: The Way of Water langsung membawa penonton pada narasi kehidupan terkini Jake Sully (Sam Worthington) dan Neytiri (Zoe Saldana).
Kehidupan keduanya semakin terasa lengkap dengan kehadiran empat orang anak, yakni Neteyam, Lo'ak, Kiri, dan Tuk.
Kehadiran empat anak ini menjadi fondasi utama jalan cerita Avatar: The Way of Water.
Kehadiran anak menjadi sebuah kekuatan sekaligus kelemahan bagi Jake dan Sully.
Kehidupan baik-baik saja mereka seketika berubah saat Bangsa Langit kembali datang ke Pandora.
Quaritch (Stephen Lang) kembali dengan bentuk Avatar untuk membalaskan dendam kepada Jake.
Ia membentuk sebuah tim Avatar agar bisa berperang dengan suku Na'Vi Jake dan Neytiri.
Jake dan Neytiri akhirnya meninggalkan sukunya dan pergi ke pesisir laut Pandora di mana suku Metkayina hidup damai di bawah kepemimpinan Tonowari (Cliff Curtis) dan Ronal (Kate Winslet).
Baca Juga: Orang Yahudi Layaknya Temukan Surga hingga Muncul Unsur Penting Mistisisme Yahudi
Terlepas dari itu, tahukah Anda mengenai Pandora? Sosok yang jadi inspirasi nama planet di filmAvatar: The Way of Waterini?
Siasat untuk Menghukum Prometeus
Dalam mitologi Yunani, Pandora bukan nama seorang dewi.
Pandora adalah makhluk yang dibuat oleh Hefestus, dewa pandai besi atas perintah Zeus, ayahnya.
Pandora adalah bagian dari siasat dibuat Zeus untuk menghukum Prometeus karena mencuri api dan memberikannya kepada manusia.
Zeus ingin menghancurkan manusia generasi perunggu yang congkak dan sombong.
Pandora yang dibuat dari tanah liat itu berwujud wanita cantik yang memesona.
Segala Hadiah untuk Pandora
Saat mengetahui bahwa Zeus ingin memberikan Pandora kepada manusia, dewa-dewi lainnya turut memberikan hadiah.
Atena memberikan gaun indah gemerlapan. Afrodite memberikan hadiah berupa pesona yang tak mungkin ditolak.
Baca Juga: Kisah PSK Primadona Menolak Dijadikan Gundik oleh Tuan Besar Belanda
Wanita cantik ini mendapat sangat banyak hadiah.
Itu yang membuatnya mendapat nama Pandora, yang dalam bahasa Yunani berarti “segala hadiah”.
Pandora Bertemu Epimeteus
Dewa Hermes, si dewa pengantar pesan, mengantarkan Pandora kepada Epimeteus, saudara Prometeus yang tinggal di Bumi bersama manusia.
Kedua bersaudara ini memang dekat dengan manusia. Namun, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Epimeteus memiliki tekad yang lemah.
Epimeteus tidak mengindahkan peringatan Prometeus untuk tidak menerima pemberian dari Zeus.
Ia menerima Pandora yang cantik dengan senang hati, lalu menjadikannya istrinya.
Pandora Membuka Guci Terlarang
Epimeteus bertugas menjaga sebuah guci (ada juga yang mengisahkan bentuknya kotak) yang berisi segala kejahatan manusia.
Guci itu disegel dengan baik oleh Prometeus.
Kedua saudara ini tidak ingin segala kejahatan itu terbebas dan membuat onar di dunia.
Baca Juga: Jebakan Kursi Roda, Alat Kaisar Tiongkok Kuno Cari 'Mangsa' dan Gundik
Tidak demikian dengan Pandora. Diam-diam Pandora membuka guci itu saat Epimeteus pergi.
Pada saat Pandora membuka guci itu, dari dalamnya keluar sekawanan makhluk seram yang mewakili kejahatan, kelaparan, kebencian, penyakit, pembalasan dendam, dan hal keji lainnya.
Pandora yang ketakutan segera menutup kembali guci itu.
Akan tetapi Pandora justru mengurung satu-satunya hal baik yang ada di dalam guci, yaitu harapan.
Keonaran dan Harapan
Segala hal-hal jahat itu langsung menjangkiti umat manusia.
Satu-satunya yang dapat menolong manusia adalah harapan, yang terkurung dalam guci Pandora.
Keonaran terjadi di seluruh Bumi sampai akhirnya manusia zaman perunggu punah.
Prometeus menyaksikan kepunahan itu dengan sedih.
Sementara Zeus senang karena siasatnya berhasil.
Guci atau kotak Pandora sampai sekarang masih sering disebut-sebut karena banyaknya hal-hal buruk dalam kehidupan manusia.
Baca Juga: Menjadi Gila, Sisi Gelap Percampuran Darah Eropa dengan Gundik Pribumi
Orang yang mengakibatkan banyak kejahatan sering dikatakan sebagai “membuka kotak pandora”.
Akan tetapi semua itu dapat berubah menjadi baik dengan adanya harapan.
Baca Juga: China Kuasai Pelabuhan Piraeus Yunani hingga Bikin Negara Tak Berdaya
(*)