Find Us On Social Media :

Termasuk Youssouf Fofana dan Ibrahima Konate, Ini Alasan Prancis Banyak Diisi Imigran

By Ade S, Kamis, 15 Desember 2022 | 08:58 WIB

Bagaimana timnas Prancis di Piala Dunia banyak diisi oleh imigran seperti Youssouf Fofana dan Ibrahima Konaté?

Merujuk pada Britanica, proses imigrasi besar-besaran menuju ke Prancis dimulai pada tahun 1830 hingga 1850.

Kala itu, Prancis dikenal sebagai negara Eropa yang paling terbuka bagi para imigran, tidak terkecuali pengungsi politik.

Sebab, saat itu, Prancis, juga negara-negara Eropa lainnya merasa sangat membutuhkan kehadiran imigran untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Kebutuhan ini semakin meningkat kala negara-negara Eropa terlibat perang, khususnya Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hancur total.

Pada periode 1850 hingga 1914 saja terhitung sebanyak 4,3 juta imigran memasuki Prancis. 

Baca Juga: Moshe Dayan si Jenderal 'Bajak Laut' Israel Paling Legendaris

Sementara saat dan setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II berlangsung, jumlah imigran yang masuk ke Prancis mencapai 3 juta jiwa.

Sebenarnya saat itu, imigran-imigran Prancis sebagian besar bukan berasal dari negara-negara Afrika. Italia, Spanyol, Swiss, dan Belgia juga turut menyumbang jumlah imigran di Prancis kala itu.

Usai PD II usai, jumlah tenaga kerja dalam negeri Prancis berkurang drastis, saat itulah para imigran dibutuhkan hingga menyumbang 40% pertumbuhan populasi Prancis.

Baru setelah tahun 1975, imigran-imigran Afrika, khsususnya yang berasal dari wilayah Afrika Utara semakin banyak masuk ke Prancis.

Aljazair, negara asal orang tua Zinedine Zidane, menjadi penyumbang terbanyak seiring dengan posisi Aljazair yang sempat menjadi bagian dari Prancis hingga 1962.

Baca Juga: Muncul Pertama Kali Saat Laga Jerman Vs Kosta Rika, Ini Sosok Wasit Wanita Petama Dalam Sejarah di Piala Dunia