Find Us On Social Media :

Jadi Lokasi Pernikahan Kaesang, Inilah Tempat 'Sakral' di Pura Mangkunegaran yang Hanya Boleh Diakses Bangsawan

By Afif Khoirul M, Jumat, 9 Desember 2022 | 10:46 WIB

Pura Mangkunegaran. Isi Perjanjian Salatiga kembali membagi kekuasaan wilayah Mataram.

Intisari-online.com - Pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono akan digelar di Pura Mangkunegaran, Minggu (11/12/22).

Pemilihan tempat pernikahan ini terbilang menarik karena Pura Mangkunegaran adalah istanan Raja Mangkunegaran.

Oleh sebab itu tak sembarangan untuk bertamu di lokasi ini, meskipun kini sudah dibuka untuk umum.

Ada pranata khusus yang harus dipatuhi siapapun yang berkunjung ke Pura Mangkunegaran ini.

Termasuk tak sembarangan masuk ke ruangan di Pura Mangkunegaran ini.

Mengutip dari puramangkunegaran.com, ada rungan yang masih disakralkan di Pura Mangkunegaran, dan hanya bisa diakses oleh bangsawan Mangkunegaran.

Ruangan tersebut bernama Pringgitan.

Pringgitan merupakan ruangan di belakang pendapa berbentuk kuthuk ngambang.

Fungsi dari ruanhan ini adalah untuk pertunjukan wayang kulit.

Ruangan ini menjadi salah satu singgasana raja sehingga sangat disakralkan.

Ruangan ini hanya boleh diakses oleh keluarga inti dari Mangkunegaran.

Baca Juga: Kaesang dan Erina Siraman Gunakan Tujuh Sumber Air, Ternyata Ini Makna Filosofi Tradisi Siraman

Pringgitan juga menghubungkan pendapa yang menjadi pernikahan Kaesang dengan dalem ageng yang menjadi kediaman keluarga Mangkunegaran.

Lalu tempat lain yang disakralkan adalah Krobongan yang lokasinya di bagian dalam kediaman Mangkunegaran.

Krobongan adalah area sakral yang digunakan untuk pernikahan keluarga kerajaaan.

Tidak bisa digunakan untuk umum, karena dipercaya bisa mendatangkan masalah jika dipakai orang luar.

Sementara pernikahan Kaesang Pengarep dan Erina Gudono, tidak masalah karena meminjam area luar istana.

Krobongan juga dikenal sebagai kamar malam pertama pengantin.

Menurut Mangunwijaya, Krobongan digambarkan sebagai kamar yang selalu kosong.

Namun di dalamnya ada kasur, bantal, dan guling yang lengkap dengan isinya.

Konon katanya di sini, digunakan pengantin untuk malam pertama.

Akan tetapi malam pertama yang di maksud adalah penyatuan pasangan mempelai dengan Dewa Kamajaya dan Dewi Kama Ratih sebagai dewa-dewi asmara perkawinan.

Sementara Kaesang Pengarep dan Erina Gudono melakukan prosesi kejawen seperti siraman di kediaman pribadinya.

Baca Juga: Konon Dulunya Tempat Berlatih Prajurit Kerajaan Mangkunegaran, Inilah Penampakan Monumen 45 di Kota Surakarta Tempat Peristiwa 'Berdarah'1949

Namun untuk acara puncaknya akan diselenggarakan di Pura Mangkunegaran sebagai acara resepsi dan mengundang berbagai tamu untuk hadir.