Find Us On Social Media :

Inilah Kisah Suku Dayak Pemburu 'Kepala Manusia' Konon Ditakuti Bangsa Inggris, Apa Alasannya

By Afif Khoirul M, Selasa, 29 November 2022 | 15:44 WIB

Suku pemburu kepala manusia di Kalimantan.

Inggris Victoria menjuluki Kalimantan sebagai 'Kalimantan Barbaric'.

Beberapa suku dikenal gemar mengumpulkan kepala prajurit musuh untuk dibawa pulang sebagai piala atau sebagai bukti kemenangan mereka.

Yang lain harus membunuh dan membawa kepala musuhnya kembali ke desa untuk izin menikah.

Tradisi potong kepala manusia ini dikenal dengan istilah pengayuan.

Terlepas dari motifnya, praktik pengayauan di Kalimantan itu telah membangkitkan minat dan menanamkan rasa takut pada orang luar selama beberapa generasi.

Termasuk para penjajah Inggris di perbatasan Malaysia-Indonesia waktu itu.

Suku Dayak Iban adalah penduduk asli Sarawak dan kelompok etnis dominan di Borneo Malaysia .

Mereka merupakan 30 persen dari populasi Sarawak, meskipun beberapa juga dapat ditemukan di Brunei dan Indonesia .

Dikenal sebagai 'Dayak Laut' di era kolonial, orang-orang Iban terkenal sebagai pemburu kepala yang ditakuti di Kalimantan.

Dengan keterampilan pelaut dan sifatnya yang galak, mereka dianggap sebagai suku Dayak yang terkuat dan tersukses.

Banyak suku dari negara-negara tetangga diyakini telah dihancurkan oleh orang-orang Ibran atau dipaksa untuk pindah akibat perang brutal dan berdarah.

Baca Juga: Suku Pemburu Kepala di Kalimantan: Mayat yang Jiwanya Sudah Pergi Tak Ada Harganya