Find Us On Social Media :

Pergundikan: Pegawai Kompeni Girang Kantornya Gagal Sediakan 'Perawan yang Sudah Mateng Kawin'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 17 November 2022 | 13:57 WIB

(Ilustrasi) Rumah Bordil di Batavia

Namun, pada kenyataannya noni-noni Belanda itu gampang merana berada di daerah tropis.

Tak hanya itu, penolakan itu juga dikarenakan pasangan keluarga yang datang ke Hindia dikhawatirkan hanya akan bertujuan memperkaya diri.

Memang saat itu Hindia terkenal sebagai tempat pelarian pengusaha yang mengalami kebangkrutan di Eropa.

Pasangan yang telah mendapat keuntungan banyak kemudian lari ke Belanda.

Pada titik ini Hereen XVII merasa sumber-sumber perekonomiannya terancam.

Dejalan dengan itu pengiriman wanita lajang ke Hindia juga membutuhkan biaya besar.

Biaya ini tidak sebanding dengan keuntungan yang bakal diperoleh.

Selain itu kekhawatiran pasangan Eropa yang menikah tidak lagi mengabdi pada perusahaan juga terus dijadikan alasan.

Mereka yang telah menikah akan memperkaya diri sendiri, sedang kehidupan mereka ditanggung oleh perusahaan.

Kemudian juga ada alasan yang lebih bersifat biologis.

Disebutkan bahwa perkawinan suami-istri Belanda di Hindia ternyata sering mandul.

Baca Juga: Kisah Pria Tukang Koleksi Gundik Cantik dari Berbagai Macam Etnik