Find Us On Social Media :

Jeffrey Dahmer Bunuh Sebagian Besar Korbannya di Tempat Ini, Bagaimana Nasib Apartemen Si Pembunuh Berantai Paling Sadis?

By Khaerunisa, Minggu, 13 November 2022 | 19:30 WIB

Ilustrasi. Nasib apartemen Jeffrey Dahmer.

Ketika polisi menggeledah apartemen Dahmer, tempat itu dipenuhi dengan alat-alat yang membuat pihak berwenang menyimpulkan bahwa itu adalah "pabrik pembunuh", menurut The New York Times.

Secara keseluruhan, polisi menemukan bagian tubuh, suvenir mengerikan, tulang, dan mayat 11 orang di apartemennya, menurut catatan FBI.

Mereka juga menemukan semua jenis pisau dan mata gergaji, jarum suntik, bor listrik, dan foto-foto.

Rupanya setelah kejahatan Jeffrey Dahmer terungkap, apartemen itu diruntuhkan.

Tempat itu diruntuhkan pada November 1992, 15 bulan setelah jasad manusia ditemukan, atas permintaan keluarga korban.

Jadi, secara teknis, tempat Jeffrey Dahmer melakukan pembunuhan kejinya itu tidak ada lagi.

Tetapi, orang-orang dapat melihat seperti apa bagian luar gedung apartemen dulu, berkat tur hantu yang rajin dan penggemar pembunuh berantai di YouTube yang menggunakan nama Shakers Milwaukee, menurut Esquire.

Bangunan itu dibeli oleh "inisiatif pembangunan kembali lingkungan kolaboratif" yang disebut Proyek Lingkaran Kampus pada tahun 1995.

Mereka membeli ruang itu seharga $325.000 dengan bantuan Universitas Marquette, tetapi tampaknya tidak ada yang terjadi.

Selain itu, mereka juga membantu semua penyewa gedung untuk menemukan tempat tinggal baru, menurut The Tab.

Mereka berencana menanam rumput dan bunga di lokasi tersebut, menurut The Tab.

Rencananya situs tersebut akan diubah menjadi taman peringatan, taman bermain, dan perumahan baru.

Presiden proyek, Patrick LeSage, menyebut rumah Dahmer sebagai "simbol kemarahan, rasa sakit, kekerasan, dan kematian" ketika berbicara dengan The Bulletin pada tahun 1992.

"Ini perlu diganti dengan tanda komitmen kami untuk mendukung proses penyembuhan.

"Dan bekerja sama sebagai komunitas orang-orang yang peduli,” katanya, dikutip Newsweek.

Namun, sampai sekarang tanah itu masih tetap kosong.

Baca Juga: Ini Alasan Jeffrey Dahmer Foto Korban-korbannya, Bikin Ngeri!

(*)