Begini Kehidupan Jeffrey Dahmer Usai Bunuh Korban Pertamanya

Khaerunisa

Editor

Jeffrey Dahmer, pembunuh berantai paling sadis.
Jeffrey Dahmer, pembunuh berantai paling sadis.

Intisari-Online.com - Pada tahun 1991, kejahatan Jeffrey Dahmer baru terungkap.

Rupanya saat itu pembunuh berantai paling sadis tersebut telah melakukan aksinya selama 13 tahun.

Ia akhirnya dijatuhi hukuman pada tahun 1992, dengan korbannya telah mencapai setidaknya 17 orang.

Terungkap Jeffrey Dahmer pertama kali melakukan pembunuhan pada tahun 1978.

Ia baru berusia 18 tahun saat itu, dan hanya tiga minggu setelah kelulusan sekolah menengahnya ia menghabisi nyawa korban pertamanya.

Korban pertama Jeffrey Dahmer juga merupakan siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah, bernama Steven Hicks.

Ia sedang menumpang ke konser rock ketika dia terbunuh pada 18 Juni 1978.

Melansir The Sun, Jeffrey Dahmer memikat Steven kembali ke rumah ayahnya dengan janji beberapa gelas bir dan tumpangan ke konser.

Dalam serial Netflix, Monster: The Jeffrey Dahmer Story, menggambarkan bahwa ketika waktunya semakin dekat untuk Steven harus bertemu teman-temannya, Jeffrey tidak ingin dia pergi.

Semakin lama perilaku Jeffrey semakin membuat Steven tidak nyaman, dan ia pun memutuskan untuk pergi.

Saat itulah Dahmer menjadi marah dan memukul Steven dengan dumbbell sebelum mencekiknya dengan pegangan dumbbell.

Dahmer kemudian membedah tubuh Steven di ruang bawah tanah di rumah keluarganya sebelum mengubur jenazahnya di taman.

Beberapa minggu kemudian, dia menggali tubuh dan melarutkannya dalam asam, di mana dia kemudian dapat menghancurkan tulang dengan palu godam dan menguburnya sekali lagi di halaman belakang rumahnya.

Sementara itu, pembunuhan selanjutnya yang dilakukan Jeffrey Dahmer terjadi 9 tahun kemudian, yaitu pada 20 November 1987 terhadap Steven Toumi (24).

Kemudian, Jeffrey Dahmer terus 'menggila' hingga korbannya mencapai 17 orang.

Jeffrey Dahmer terkenal sebagai pembunuh paling sadis, pembunuh berdarah dingin, sosok yang tak punya empati.

Lalu bagaimana kehidupan Jeffrey Dahmer usai membunuh korban pertamanya?

Melansir Diario AS, setelah pembunuhan pertamanya, pada musim panas itu, Jeffrey Dahmer yang berusia 18 tahun mendaftar di Ohio State University.

Waktu singkatnya di perguruan tinggi ditandai dengan penyalahgunaan alkohol yang terus-menerus.

Kehidupan yang terus dijalaninya pada tahun-tahun berikutnya, sementara ia keluar dari pendidikan yang ditempuhnya di Ohio State University pada semester I.

Pada Januari 1979, Jeffrey Dahmer mendaftar di Angkatan Darat Amerika Serikat dan menjalani pelatihan di Alabama dan Texas.

Saat ditempatkan di Fort Sam, Houston dia ditegur karena mabuk.

Belakangan tahun itu dia dikerahkan ke Baumholder, Jerman Barat di mana kebiasaan minumnya terus berlanjut dan menyebabkan kinerjanya memburuk.

Pada Maret 1981, ia pun diberhentikan dari militer karena penyalahgunaan alkohol berulang kali.

Atasannya menganggap bahwa dia tidak cocok untuk dinas.

Namun, mereka menilai bahwa kecanduan alkoholnya tidak akan menjadi masalah setelah kembali ke kehidupan sipil.

Jeffrey Dahmer pun diberikan pemberhentian dengan hormat.

Setelah diberhentikan dari militer, Jeffrey Dahmer memilih untuk melakukan perjalanan ke Miami Beach, Florida, alih-alih kembali ke rumah orangtuanya.

Ia mengaku tak bisa kembali ke rumah untuk menghadapi ayahnya.

Di Florida, Dahmer mendapatkan pekerjaan di toko makanan dan menyewa kamar di motel terdekat.

Lagi-lagi ia menghabiskan sebagian besar gajinya untuk alkohol, dan segera diusir dari motel karena tidak membayar.

Jeffrey Dahmer sempat menghabiskan malamnya di pantai sambil terus bekerja di toko sandwich sampai menelepon ayahnya.

Dia meminta untuk kembali ke Ohio pada bulan September 1981.

Setelah kembali ke Ohio, Dahmer awalnya tinggal bersama ayah dan ibu tirinya dan bersikeras agar diberikan banyak tugas untuk mengisi waktunya sementara dia mencari pekerjaan.

Namun, dia terus minum banyak, dan bahwan dua minggu setelah kembali, Dahmer ditangkap karena mabuk dan berperilaku tidak tertib.

Saat itu, dia didenda $60 dan diberi hukuman penjara 10 hari yang ditangguhkan.

Pada awal 1982, Dahmer mendapatkan pekerjaan sebagai phlebotomist di Milwaukee Blood Plasma Center.

Dia melakukan pekerjaan itu selama total 10 bulan sebelum diberhentikan.

Sesaat sebelum kehilangan pekerjaannya, Dahmer ditangkap karena tindakan tidak senonoh.

Untuk insiden itu, dia dihukum dan didenda $50 ditambah biaya pengadilan.

Dia ditangkap sekali lagi pada 1986, ketika 2 anak laki-laki menuduhnya melakukan masturbasi di depan mereka dan dia menerima percobaan satu tahun.

Hingga pada pada 20 November 1987, Jeffrey dahmer melakukan pembunuhan terhadap terhadap Steven Toumi (24).

Meski dijatuhi hukuman 15 hukuman seumur hidup oleh pengadilan, Jeffrey Dahmer hanya menjalaninya kurang dari 3 tahun.

Pada 28 November 1994, ia tewas usai dipukuli oleh sesama narapidana di penjara.

Baca Juga: Akhir Hidup 5 Pembunuh Berantai Paling Keji di Dunia, Termasuk Jeffrey Dahmer yang Dibunuh Sesama Napi

(*)

Artikel Terkait