Intisari-Online.com - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak mencapai 245 kasus.
Dari 245 kasus itu, 141 pasien meninggal dunia.
Sebagian besar pasien kasus gangguan ginjal akut pada anak adalah bayi di bawah usia lima tahun.
Dengan begini, maka tingkat kematian kasus gangguan ginjal akut pada anak menembus angka 57,5%.
Tingginya angka gangguan ginjal akut pada anak ini pun membuat Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik sejumlah obat sirup.
Sebab obat sirup diduga menjadi salah satu penyebab tingginya kasus gangguan ginjal akut pada anak ini.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga menyampaikan beberapa tips kepada orangtua agar selalu waspada.
Mengingat kasus gangguan ginjal akut pada anak di Jakarta mencapai 90%.
Ini beberapa pesan dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Luigi seperti dilansir dari kompas.com pada Rabu (26/10/2022).
Pertama, jangan dulu memberikan obat sirup pada anak jika mereka sedang sakit. Apapun itu sampai Kemenkes dan BPOM menjelaskan lebih lanjut.
Lebih baik menggunakan cara alternatif.
Misal jika anak demam, kompreslah anak.
Kedua, menjaga kebersihan di sekitar anak.
Caranya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga ventilasi udara tetap baik.
Ini dilakukan agar mencegah infeksi menular melalui udara dan saluran pencernaan.
Sebab hingga saat ini belum pasti apa penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Ketiga, memeriksaan anak Anda jika mereka sedang sakit. Jangan langsung memberinya obat.
Apalagi jika kondisi anak tidak kunjung sembuh dalam 2 sampai 3 hari.
Keempat, karena kasus gangguan ginjal akut pada anak ini berhubungan dengan ginjal, maka banyaklah meminum air putih.
Lalu ditambah dengan makan-makanan bergizi. Kurangi minuman bergula.
Kelima, cek urine anak dengan baik.
Sebagaian masalah pada kasus gangguan ginjal akut pada anak ini berhubungan dengan urine.
Ada beberapa anak yang urinenya tidak bisa keluar. Atau karena jumlah urinenya terlalu sedikit.
Jika anak mengalami gejala di atas, ditambah demam, maka segeralah melapor ke puskesmas atau dokter.
Baca Juga: Tak Pakai Obat Sirup, Ini Sejumlah Cara Menurunkan Demam pada Anak Secara Alami