Find Us On Social Media :

Kemenkes Instruksikan Tak Minum Obat Sirup, Ini Cara Ajari Anak Minum Obat Tablet, Mudah Banget!

By Ade S, Kamis, 20 Oktober 2022 | 15:07 WIB

Ilustrasi anak minum obat. Tak perlu pusing meski Kemenkes instruksikan untuk tidak minum obat sirup, sebab ada cara ajari anak minum obat tablet atau kapsul.

Intisari-Online.com - Tak perlu pusing meski Kemenkes instruksikan untuk tidak minum obat sirup, sebab ada cara ajari anak minum obat tablet atau kapsul.

Cara ajari anak minum obat tablet ini akan sangat membantu orang tua yang selama ini terbiasa memberikan obat sirup.

Apalagi, beberapa anak bahkan cenderung sangat menolak diri untuk mengonsumsi obat selain obat sirup.

Seperti diketahui, Kemenkes baru saja mengeluarkan instruksi agar masyarakt tidak mengonsumsi obat sirup.

Larangan yang dinyatakan untuk sementara waktu tersebut merupakan imbas dari adanya kasus gagal ginjal akut misterius yang sebagian besar menyerang anak-anak.

Bahkan, Kemenkes sudah seara tegas meminta tenaga kesehatan untuk tidak meresepkan obat sirup untuk sementara waktu kepada pasien.

Instruksi serupa juga diterapkan kepada apotek agar tidak menjual segala bentuk obat sirup.

Pengumuman Kemenkes tersebut tertuang dalam surat edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.

Penyakit gagal ginjal akut sendiri diketahui telah menyerang anak-anak di Indonesia dengan 206 kasus.

Meski belum diketahui secara pasti, banyak pihak yang menduga bahwa penyakit tersebut dipicu oleh penggunaan obat sirup, khususnya paracetamol.

Dugaan tersebut merujuk pada kasus serupa yang menimpa 70 terjadi di Gambia, yang telah menimbulkan kematian pada 70 anak.

Di negara tersebut, empat jenis obat sirup paracetamol sudah dipastikan sebagai penyebabnya.

Lalu, seiring dengan instruksi kemenkes tersebut, bagaimana cara orang tua memberi obat pada anaknya yang mungkin selama ini sudah terbiasa dengan obat sirup?

Tentu saja salah satu caranya adalah dengan memberikan obat yang berbentu tablet atau yang berbentuk kapsul.

Namun, memberikan obat dalam bentuk tablet atau kapsul juga belum tentu mudah karena anak bakal langsung merasakan pahit dari obat tersebut.

Tetap memberikan obat dalam bentuk tablet, pil, atau kapsul tetap menjadi pilihan terbaik sekaligus momentum untuk mengajarkan anak.

Hanya saja, perlu diingat bahwa mengajarkan anak meminum obat tablet atau sirup umumnya tidak bisa berlangsung secara instan.

Belum lagi terkadang kita juga perlu mencoba berbagai metode untuk bisa mengajarkan anak meminum obat tablet.

Maksimal lima menit

Ini adalah aturan pertama dan terpenting dalam melatih anak minum obat tablet atau kapsul.

Batasan waktu maksimal lima menit ini akan mengindari anak merasa tertekan atau bahkan stres dalam setiap sesi latihan.

Apresiasi dengan hadiah

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan orang tua kala mengajari anak minum obat tablet adalah dengan memberikannya hadiah sebagai apresiasi jika dia berhasil.

Tidak perlu hadiah yang mahal atau besar, hadiah-hadiah kecil seperti stiker lucu atau camilan kesukaannya dijamin sudah lebih dari cukup.

Aturan kursi dan air minum

Dengan duduk tegak, posisi tubuh anak dijamin akan lebih mudah untuk menelan obat yang berbentuk tablet atau kapsul.

Selain itu sediakan air untuk diminum sebelum dan sesudah anak menelan obat tablet agar mempermudah proses.

Perhatikan ukuran

Tidak hanya anak kecil, orang dewasa pun kerap kali kesulitan untuk menelan obat tablet yang memiliki ukuran besar.

Untuk itu, agar anak bisa lebih mudah dalam belajar menelan obat tablet, cobalah dengan memilih obat yang berukuran kecil.

Biasakan pada yang biasa

Jika anak memiliki kewajiban untuk memakan obat harian, seperti vitamin, latihan ini akan lebih mudah dilakukan.

Apalagi, dalam kondisi ini, anak biasanya tidak sedang berada dalam kondisi lemah atau murung karena sakit.

Pantang memaksa

Jangan sekali-sekali memaksa anak untuk belajar minum obat tablet, terutama dengan cara memarahi atau bahkan membentaknya.

Pahami bahwa anak tidak bisa mempelajari segala hal dalam waktu singkat dan bisa berjalan dengan mudah.

Baca Juga: Masih Waswas Pakai Paracetamol Meski IDAI Sudah Klarifikasi? Ini Cara Turunkan Demam Tanpa Obat