Jangan Langsung Tenang Usai IDAI Klarifikasi, Faktanya Paracetamol Memang Punya Banyak Efek Samping

K. Tatik Wardayati

Editor

Faktanya penggunaan paracetamol memang memiliki efek samping pada kesehatan tubuh.
Faktanya penggunaan paracetamol memang memiliki efek samping pada kesehatan tubuh.

Intisari-Online.com – Sempat viral di media sosial mengenai penyetopan pemakaian obat demam paracetamol pada anak-anak, yang membuat banyak ibu muda kebingungan.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso pun mengklarifikasi narasi seputar penyetopan sementara obat sirup mengandung paracetamol yang dikaitkan dengan gangguan ginjal akut di Indonesia.

Menurut Piprim, pihaknya yaitu IDAI, tidak memiliki kapasitas untuk menyetop penggunaan obat, hanya saja memberikan anjuran kepada masyarakat untuk lebih bijak mengonsumsi obat, termasuk kepada anak-anak.

Menurutnya, gejala demam pada anak, merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virus, sehingga bisa diupayakan terlebih dahulu dengan kompres hangat, jangan buru-buru diberikan obat.

Katanya lagi, paracetamol yang beredar bebas di pasar Indonesia saat ini belum tentu menjadi sebab gangguan ginjal akut di Indonesia.

“Kalau sudah ada hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk tertentu mengandung bahan berbahaya, silakan,” tegas Piprim.

Meski sudah ada klarifikasi IDAI, jangan langsung tenang dulu, karena paracetamol memang punya banyak efek samping.

Perlu diketahui, paracetamol merupakan salah satu obat yang mudah didapatkan dan mempunyai banyak khasiat, tetapi jangan terlalu sering mengonsumsinya.

Hal tersebut dikaitkan dengan efek samping yang bisa ditimbulkan dalam jangka panjang maupun jangka pendek bila kebanyakan konsumsi paracetamol.

Paracetamol sering digunakan untuk menghilangkan sakit dan menurunkan demam, yang mudah didapat dalam bentuk tablet, kapsul, puyer, hingga sirup.

Melansir Alcohol and Drug Foundation, paracetamol biasa digunakan untuk mengobati: nyeri atau sakit ringan hingga sedang karena sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, saking punggung, hingga osteoartritis.

Paracetamol juga sering digunakan untuk mengatasi demam, pilek, bahkan flu biasa.

Meski dapat dibeli secara bebas di toko obat atau apotek, selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan Anda.

Paracetamol bila digunakan sesuai dosis yang dianjurkan, biasanya aman dan minim efek samping.

Dosis paracetamol disesuaikan dengan berat badan, usia, serta obat lain yang dikonsumsi, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Meski dibilang terbilang aman, pada beberapa orang terkadang merasak efek samping tertentu setelah minum paracetamol, antara lain: lemas, mengantuk, ruam dan gatal, sembelit, gampang lapar, bingung, serta gula darah turun.

Bila dikonsumsi secara berlebihan di luar dosis yang dianjurkan, maka paracetamol bisa mengakibatkan gejala overdosis obat, seperti sakit perut, mual, muntah, kejang, gangguan liver, hingga koma.

Mereka yang mengalami overdosis paracetamol bisa mengalami kegagalan organ liver dan ginjal dalam waktu dua sampai empat hari, dan bisa berakibat fatal.

Tanpa petunjuk dokter, penggunaan paracetamol secara jangka panjang juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti: kelelahan, sesak napas, jari dan bibir kebiruan, anemia atau kurang darah, hingga kerusakan liver dan ginjal.

Bagaimana untuk meminimalkan efek penggunaan paracetamol.

Melansir WebMD, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar penggunaan paracetamol aman dari efek samping, seperti:

-Setiap paracetamol yang digunakan memiliki cara yang berbeda-beda.

-Untuk itu selalu ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan obat saat mengonsumsi paracetamol.

-Bila masih belum jelas, segera konsultasikan kepada dokter atau apoteker yang menangani.

-Paracetamol menjadi obat penghilang rasa sakit yang efektif, ketika gejala penyakit awal muncul, namun obat ini kemungkinan tidak bekerja dengan baik bila gejala penyakit semakin memburuk.

-Jangan sembarang minum paracetamol bila sakit berlangsung lebih dari 10 hari, terutama untuk orang dewasa.

-Perlu diingat untuk tidak sembarang memberikan paracetamol pada anak-anak, bila sakit berlangsung hingga lebih dari lima hari, apalagi jika nyeri atau demam disertai dengan sakit kepala, mual, dan muntah. Lebih baik segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter apabila gejala penyakit yang dialami semakin memburuk atau sakit berlanjut setelah minum paracetamol.

Baca Juga: Masih Waswas Pakai Paracetamol Meski IDAI Sudah Klarifikasi? Ini Cara Turunkan Demam Tanpa Obat

Baca Juga: Demam Tapi Tak Punya Paracetamol? Jangan Panik, Ini 5 Obat Penurun Panas Alami

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait