Find Us On Social Media :

Hitungan Weton Jawa Puan Maharani, Disiplin, Sportif, Cekatan, dan Punya Bakat Memimpin

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 8 Oktober 2022 | 14:30 WIB

Hitungan weton Jawa Puan Maharani, ketua DPR RI.

Mongso Katelu berada dalam pengaruh kekuasaan Dewi Kamaratih dan Batara Kamajaya, yang ketika mongso ini berjalan, maka petani telah memulai panen palawija.

Mangsa ‘Katelu’ ini candranya, Suta Manut Ing Bapa, yang artinya ‘Anak menurut kepada ayah’, berarti semua nasihat orang tua dituruti oleh anak-anaknya.

Karena saat mongso Katelu inilah anak-anak mulai percaya dan menghormat pada orangtuanya, mereka dapat makan kenyang walau dari jagung, kedelai, atau kacang.

Hal tersebut karena pengaruh daya sakti Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih, dewa-dewi yang selalu rukun dan saling mencintai.

Mereka yang terlahir pada mongso Katelu akan mempunyai sifat kasih sayang, adil, senang berdamai, disiplin, dan jujur.

Batara Kamajaya memiliki sifat keras dan disiplin, tetapi ramah, murah hati, dan penuh kasih sayang, tidak senang menganggur, dan ada saja yang akan dikerjakannya.

Namun, rezekinya tidak begitu banyak dan tidak bisa berhemat karena sifatnya senang menolong dan membantu kebutuhan orang lain.

Sebuah keberuntungan bagi mereka yang lahir pada mongso Katelu karena ditempati dua kekuatan, yaitu Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih, dewi yang selalu setia mendampingi suaminya.

Maka, mereka yang lahir pada mongso Katelu seharusnya sangat bersyukur, karena memiliki watak yang baik, simpatik, jujur, dan selau berusaha menjaga kesucian, baginya mengutamakan segala sesuatu dengan berterus terang itu lebih baik, dan sangat membenci kemunafikan, mereka juga rajin bekerja, giat berjuang demi karier.

Orang yang lahir pada mongso Katelu juga akan mengerjakan dan menyelesaikan semua pekerjaannya dengan rapi, rajin, tepat, dan sempurna, mereka tidak mau mengulur-ulur waktu.

Mereka juga sangat menjunjung tinggi harkat dan hakikat ‘tatakrama’, maka tindak-tanduknya sangat diperhitungkan dengan teliti berdasarkan tata kesopanan dan norma agama.

Untuk itulah mereka tidak akan mau diajak untuk makar, korupsi, menipu, atau perbuatan apa pun yang bersifat melanggar norma dan agama.