Find Us On Social Media :

'Dua Hari Tak Bisa Makan,' Kesaksian Pengangkat Jenazah Korban G30S

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 29 September 2022 | 17:20 WIB

Kesaksian Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S

Saat itu pada 3 Oktober 1965 sore hari, seorang personel Kostrad bernama Kapten Sukendar mendatangi Pusat Kormar untuk menemui perwira dinas disana.

Tujuan Kapten Sukendar ialah meminta bantuan personel KKO AL untuk mengangkat jenazah para perwira TNI AD atas mandat dari Pangkostrad Mayjen Soeharto.

Lantas Sugimin dan Kandou bersama rekan-rekan naik truk menuju Lubang Buaya.

Sesampainya di Lubang Buaya, Sugimin dan Ven Kandou mengetahui secara jelas tugas apa yang bakal mereka lakukan.

Cepat saja Ven Kandou dan Sugimin langsung diperintahkan untuk masuk ke sumur tua tempat dimana tujuh jenazah perwira tinggi TNI AD dibunuh.

"Masker anti huru-hara tembus baunya, dari 100 meter kita masuk sudah terasa bau (busuknya) jenazah," ujar Ven Kandou.

"Dua hari setelahnya kami tak bisa makan (gara-gara bau itu)," tambahnya.

Dari 100 meter bau busuk mayat sudah tercium oleh Sugimin dan Ven Kandou saat masuk ke sumur tua itu.

Bahkan untuk mengangkat jenazah secara wajar sungguh tidak mungkin.

Hal ini lantaran posisi jenazah dari ketujuh perwira TNI AD di sumur itu terbalik, yakni kaki berada diatas dan kepala dibawah.

Mau tak mau kaki jenazah harus diikat dan ditarik keatas dalam keadaan terbalik.