Find Us On Social Media :

'Dua Hari Tak Bisa Makan,' Kesaksian Pengangkat Jenazah Korban G30S

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 29 September 2022 | 17:20 WIB

Kesaksian Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S

Intisari-Online.com - Peristiwa Gerakan 30 September atau G30S menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pada 30 September 1965 malam hingga pagi keesokannya, sebanyak tujuh orang perwira TNI dibunuh secara keji.

Mereka dituduh akan melakukan makar terhadap Presiden Pertama RI Soekarno melalui Dewan Jenderal.

Jenazah ketujuh pahlawan revolusi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sumur di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dikutip dari Harian Kompas, 5 Oktober 1965, jenazah ketujuh perwira tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, bertepatan dengan HUT ke-20 ABRI.

Namun, sebenarnya masih ada 3 orang lain yang juga turut dibunuh pada rentetan peristiwa G30S itu.

Namun, jasad mereka tidak turut dibuang dalam sumur yang sama dengan ketujuh jasad perwira TNI tersebut.

Ketiganya adalah Aipda K.S. Tubun, Brigjen Katamso, dan Kolonel Sugiono.

Semuanya, baik yang jasadnya dibuang di Lubang Buaya atau tidak, dianugerahi gelar sebagai pahlwan revolusi untuk menghormati jasa dan pengorbanannya.

Sementara itu, mengutip Akun Youtube MTA TV, sebuah tayangan pada 2019 silam mewawancarai Pelda (Purn) Sugimin dan Pelda (Purn) Evert Julius Ven Kandou.

Mereka berdua merupakan tentara yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu Mayjen Hartono untuk mengangkat jenazah korban G30S di Lubang Buaya, Kompleks Halim.