Find Us On Social Media :

‘Besar Itu Cantik’ Ritual Cekoki Anak Gadis di Mauritania Agar Lebih Gemuk dan Lebih Mudah Temukan Pria Baik untuk Jadi Pengantinnya, Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Jangka Panjang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 16 September 2022 | 15:30 WIB

'Gemuk itu Cantik' tradisi pemaksaan makan bagi wanita muda di Mauritania.

Intisari-Online.com – Di Mauritania, pemberian makan paksa pada gadis muda meninggalkan masalah jangka panjang.

Gadis yang lebih berat dianggap lebih cantik dan lebih mungkin menemukan suami yang baik di negara Afrika Barat ini.

Ini kisah seorang gadis, Souadou Isselmou, yang dipaksa makan seember bubur ketika dia masih seorang anak di Mauritania selatan.

Dia jadi sangat membencinya, bila mengingat itu, jadi dia menyembunyikan makanan itu di bawah ketiaknya dan membuangnya ke toilet.

“Saya mencoba untuk menembelkannya di abaya saya (jubah longgar),” katanya, sambil mengutak-atik gelang manik-maniknya, seperti melansir dari thenewhumanitarian.

“Kadang-kadang saya ketahuan, tetapi saya masih berhasil menyingkirkan beberapa makanan.”

Ketika dia berusia 7 tahun, orangtuanya mulai memberinya makan dua ember bubur dan couscous setiap hari, ‘agar pria mau menikah denganku.’

“Saya kemudian menikahi sepupu saya pada usia 13 tahun, dan memiliki anak pertama saya setahun kemudian,” katanya kepada Thomson Reuters Foundation, di rumah seorang teman di Nouakchott, ibu kota Mauritania.

Kasus Isselmou jauh dari biasa.

Gadis-gadis yang lebih berat dianggap lebih cantik dan lebih mungkin menemukan suami yang baik di negara Afrika Barat itu, kata para aktivis.

Praktik pemberian makan paksa dikenal sebagai ‘gavage’, istilah Prancis yang digunakan untuk menggambarkan angsa yang menggemukkan untuk menghaislkan foie gras, makanan lezat yang dihasilkan dari hati mereka yang membesar.

Padahal, apa yang dilakukan itu dapat membuat gadis-gadis muda itu mengalami diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung seumur hidup, kata Youma Mohamed, seorang aktivis hak.