Ritual ini diselenggarakan oleh para tetua dari daerah Matapato tempat anak laki-laki itu berasal, melansir Reuters.
Untuk menandai kesempatan itu, seekor banteng besar dikorbankan dan dagingnya dipanggang dan memberi makan ribuan pelayan.
Organ-orang banteng itu kemudian digunakan untuk memberikan berkah ritual.
Para sesepuh meletakkan cincin yang terbuat dari kulit banteng di jari anak laki-laki, yang juga diolesi minyak.
Di bagian terakhir ritual, para tetua menyemprotkan kombinasi susu-bir ke anak-anak lain sebagai berkah lain.
Menurut Matini, salah seorang sesepuh, ini merupakan upacara pertama untuk memberi nama kelompok usia mereka, dan sekarang mereka diakui serta memiliki identitas sebagai kelompok usia.
Nama yang dipilih untuk kelompok ini, katanya, adalah ‘Ilmeniri’, yang berarti ‘orang yang menang’ atau ‘orang yang tidak bisa dikalahkan’.
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari