Find Us On Social Media :

Pantas Presiden Jokowi Hingga Dirut Pertamina Pertimbangkan Beli Minyak Mentah Rusia, Indonesia Mungkin Tidak Akan Kena Imbas di Mata Dunia, Semua Gara-gara Peraturan Ini

By Mentari DP, Selasa, 13 September 2022 | 17:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan membeli minyak mentah Rusia.

Intisari-Online.comPresiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah Rusia

Ada beberapa alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah Rusia

Salah satunya karena Rusia tengah menawarkan diskon besar-besaran.

Tentu harga minyak mentah Rusia jauh lebih murah daripada harga minyak mentah di internasional saat ini.

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan mencari sumber energi untuk kebutuhan rakyatnya adalah kewajiban bagi pemerintah.

Sebelum Presiden Jokowi mengatakan hal itu, pada Maret 2022, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, juga pernah menyampaikan rencana Pertamina untuk membeli minyak mentah dari Rusia.

Alasannya sama, yaitu karena harganya yang lebih murah dari pasar internasional.

Kata Nicke, nantinya minyak mentah dari Rusia itu akan diolah di Kilang Balongan.

Soal sanksi karena perang Rusia dan Ukraina, Nicke menyampaikan bahwa Indonesia bebas bekerja sama dengan negara mana pun, termasuk Rusia.

Hanya saja itu tidak bisa dilakukan jika ada sanksi yang diatur Dewan Keamanan PBB.

Sejalan dengan Nicke, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, menegaskan Indonesia memang bebas untuk bekerja sama dengan negara manapun terkait bidang ekonomi atau lainnya.

Sebab Indonesia baru akan mematuhi larangan atau sanksi internasional apabila itu telah diatur oleh Dewan Keamanan PBB.

"Indonesia tidak pernah mengikuti ajakan sanksi yang diberlakukan unilateral oleh pihak tertentu," kata Faizasyah pada 31 Maret 2022 silam.

Memang seberapa besar produksi minyak mentah Rusia?

Dilansir dari kompas.com pada Selasa (13/9/2022), produksi minyak mentah Rusia merupakan terbesar ke-3 di dunia.

Rusia hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Menurut data dari BP Statistical Review 2021, produksi minyak Rusia mencapai 10,67 juta barel per hari (bph) pada tahun 2020.

Masih di tahun yang sama, kontribusi produksi minyak Rusia mencapai 12,1% dari total produksi minyak dunia.

Meski begitu, tidak banyak negara yang menjadi konsumen minyak Rusia.

Dan menurut Administrasi Informasi Energi (EIA) AS, Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang mengimpor minyak dari Rusia.

Pada 2021, AS mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah.

Setidaknya, ada 48 negara yang mengimpor minyak mentah Rusia pada 2019 seperti dilansir dari Al Jazeera.

Di antaranya Belarus, Kuba, Curacao, Kazakhstan, dan Latvia yang hampir mengimpor lebih dari 99% minyak mentah mereka dari Rusia.

Sementara ada juga China, Jerman, Australia, Prancis, Inggris, Spanyol, hingga Kanada.

Untuk negara Asia, ada India, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Myanmar, hingga Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Seantero Indonesia Kompak Menghujatnya Habis-habisan, Terungkap Dalih Komnas Perempuan Ogah Samakan Putri Candrawathi dengan Perempuan Lain, Klaim Warganet Salah Paham