Find Us On Social Media :

Pantas Aktivitas di dalamnya Misterius dan Tertutup dari Dunia Luar, Ternyata Orang Tua yang Masukkan Anaknya ke Pondok Gontor Harus Siap Terima Konsekuensi Ini, Surat Ini Jadi Buktinya

By Khaerunisa, Kamis, 8 September 2022 | 16:15 WIB

Beradar di media sosial diduga surat pernyataan orangtua santri Ponpes Gontor.

Intisari-Online.com - Terungkapnya kasus dugaan penganiayaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur, membuat miris masyarakat Indonesia.

Kasus penganiayaan di ponpes Gontor itu menewaskan seorang santri asal palembang berinisial AM.

Diduga pelaku juga merupakan santri di ponpes tersebut, di mana sejauh ini Polisi mendapati identitas terduga pelaku lebih dari satu orang.

Selain dugaan kekerasan itu sendiri, hal yang disayangkan dari kasus ini adalah pihak ponpes yang terkesan menutup-nutupi terjadinya penganiayaan tersebut.

Diketahui kasus ini terungkap usai orangtua korban memperoleh informasi dari wali santri lain yang mengabarkan bahwa penyebab AM meninggal bukan karena kelelahan.

Ya, awalnya korban AM disebut meninggal karena kelelahan. Hal ini disampaikan perwakilan Ponpes kepada orangtua AM saat mengantarkan jenazahnya.

Ibu AM, Soimah, menurutkan, saat itu jenazah diantar oleh ustaz Agus yang mengaku sebagai perwakilan Ponpes Gontor 1.

Kepada keluarga korban, Agus menyampaikan bahwa AM meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Soimah pun sempat percaya karena memang ia mengetahui anaknya dipercaya sebagai ketua perkemahan tersebut.

“Apalagi anak saya dipercaya sebagai Ketua Perkajum. Mungkin alasan itu bisa kami terima bila sesuai dengan kenyataan kondisi mayat anak saya,” ujar Soimah dalam surat terbuka, Senin (5/9/2022).

Namun, usai mendapat laporan dari orangtua santri lain, keluarga AM pun segera meminta peti jenazah dibuka.

Begitu peti dibuka, keluarga dikejutkan karena mendapati ada lebam di jasad korban.