Kemenag Bereaksi atas Kasus Ponpes Gontor yang Bohongi Orangtua Santri yang Tewas, Awalnya Sebut Korban Meninggal Kelelahan, Nyatanya Hal Ini yang Terjadi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Soimah tak percaya bahwa putra sulungnya, AM, meninggal.
Soimah tak percaya bahwa putra sulungnya, AM, meninggal.

Intisari-Online.com -Kasus santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor yang tewas dianiaya, direspon oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Saat ini, Kemenag akan segera menerbitkan regulasi sebagai langkah mitigasi dan antisipasi terkait bullying atau kekerasan.

Hal ini menyusul setelah adanya kasus santri bernama AM, yang tewas karena dianiaya sesama santri di dalam Ponpes Gontor.

AwalnyaSoimah, seorang ibu asal Palembang, Sumatera Selatan, mengadu ke Hotman Paris saat pengacara kondang tersebut datang ke Palembang.

Melalui video yang diunggah di Instagram Hotman Paris, sambil menangis, Soimah menceritakan bahwa anaknya berinisial AM, tewas di Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Hotman kemudian menyampaikan bahwa dia bersedia mendampingi Soimah mencari keadilan atas tewasnya AM.

Kemudian, lewat curhatannya di media sosial, Somiah juga menyebut pihak Ponpes Gontor awalnya tidak menyampaikan yang sebenarnya terkait penyebab tewasnya AM.

Soimah mengatakan, awalnya mendapat kabar dari ponpes bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Kabar tersebut didapatkan Soimah dari Ustad Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 Wib.

Namun, Soimah mendapatkan laporan dari Wali Santri lain yang menyebutkan bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan.

Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka. Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

“Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang nota bene nomor satu di Indonesia,” ungkapSoimah dalam surat terbuka yang dia buat dan telah dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Melalui keterangan resmi, pihak Ponpes Gontor melalui Juru bicaranya Noor Syahid, menyampaikan permohonan maaf sekaligus menyatakan dukacita atas wafatnya AM.

Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga korban bila dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.

Baca Juga: Padahal 'Kuras' Minyaknya Dari Indonesia Lalu Diangkut Singapura, Indonesia Malah Beli Lagi Minyak Dari Singapura, Pantes Indonesia Langsung Merugi Duit Segini!

(*)

Artikel Terkait