Find Us On Social Media :

Pantas Komnas HAM Sampai Buka Kembali Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Putri Candrawathi, Keterangan Pacar Brigadir J Ini Justru Makin Perkuat Adanya Pelecehan Seksual, Ini Petunjuknya

By Afif Khoirul M, Minggu, 4 September 2022 | 13:28 WIB

Soal kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca Juga: Ngotot Alami Pelecehan Seksual, Komnas Perempuan Beberkan Hal Menyedihkan yang Dialami Putri Candrawathi di Magelang, 'Itu Perkosaan'

Awalnya Taufan memaparkan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J yang telah dilakukan.

Pada 4 Juli 2022, Brigadir J disebut membopong Putri saat berada di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Kemudian, pada 7 Juli 2022, pebantu Sambo yang bernama Susi duduk di lantai sementara Putri menangis.

"Datanglah Kuat Ma'ruf yang dipanggil, Kuat mengaku ada kekerasan seksual kemudian pulang tanggal 8 Juli 2022, Ibu ketemu suaminya FS," ujar Taufan.

Taufan mengatakan, Putri melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialaminya kepada Sambo, kemudian kesaksian ini dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan.

Selanjutnya, Taufan berandai kasus ini sampai dipersidangan, sudah pasti hakim akan menanyakan alasan Sambo membunuh Brigadir J.

"Jaksa, hakim, nanya sama Ferdy Sambo, 'kenapa anda membunuh Yosua?'. (Sambo menjawab) 'saya marah, Yang Mulia'. (Jaksa dan hakim bertanya) 'kenapa kamu marah?'. (Sambo menjawab) 'istri saya diperkosa'. Kan gitu," tutur dia.

Setelah itu, Putri, Bripka Ricky Rizal, hingga Kuat Ma'ruf pasti akan dimintai kesaksiannya pula oleh hakim. "Dipanggil lah yang namanya Putri. (Hakim bertanya) 'kamu diperkosa?' (Dijawab) 'iya'. Dipanggil Susi, 'kamu menyaksikan?'. (Dijawab) 'enggak, Pak. Cuma saya lihat ibu nangis-nangis dia bilang barusan diperkosa'. Ricky sama (kesaksiannya). Kuat sama," kata Taufan.

Tak hanya itu, petunujuk lain adalah keterangan Vera, yaitu pacar Brigadir J, yang mengungkapkan bahwa dirinya dan Brigadir J sempat video call sebelum peristiwa pembunuhan.

Katanya, Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf, dalam rekonstruksi karena diduga melecehkan Putri Candrawathi.

Saat itu Vera bertanya pada Brigadir J, 'kenapa?' kemudian, dijawab kalau dia naik ke atas, lantai 2 ibu sakit, makanya dia diancam akan dibunuh, dalam rekonstruksi juga terlihat ada kejar-kejaran pakai pisau, justru itu jadi memperkuat pengakuan Vera itu.

Namun, menurut Komnas HAM kasus di Magelang ini sedang didalami polisi secara ilmiah.

Ia menyarankan, polisi mendatangkan ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dari keterangan para saksi dan tersangka.