Menurut Medvedev, salah satu alasan serangan itu adalah pernyataan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang mengatakan pada satu titik bahwa Kyiv tidak menutup kemungkinan memulihkan potensi nuklirnya.
“Rupanya dia ingin menakut-nakuti kami, tetapi pada akhirnya dia menciptakan suasana yang lebih berat, yang pada akhirnya memaksa Federasi Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus,” katanya.
Pekan lalu, Ivan Nechaev, wakil sekretaris pers Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan bahwa Moskow tidak perlu menggunakan opsi nuklir di Ukraina.
Ia juga menyatakan bahwa Rusia adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab, yang hanya akan menggunakan senjata atomnya jika keberadaannya benar-benar ada di bawah ancaman.