Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah lama terlibat ketegangan.
Apalagi, sejak Rusia menginvasi Ukraina, AS pun makin memusuhi Rusia.
AS pun selalu mewaspadai gerak-gerik Rusia, termasuk di wilayah Arktik.
Melansir Newsweek, Sabtu (278/2022), Departemen Luar Negeri telah mengumumkan rencana untuk membentuk Duta Besar untuk wilayah Arktik.
Keputusan itu diambil ketika NATO mengeluarkan peringatan atas situs militer Rusia di daerah tersebut.
Vedant Patel, wakil juru bicara utama untuk Departemen Luar Negeri, mengatakan bahwa peran itu akan membantu memajukan kebijakan AS di Kutub Utara, serta terlibat dengan kelompok-kelompok pribumi, pemerintah negara bagian, lokal, dan suku, bisnis, dan area lainnya.
Keputusan itu tiba setelah pembicaraan dengan sekutu di Kutub Utara dan anggota Kongres, dengan Duta Besar masih harus mendapat persetujuan dari Senat.
"Kawasan Arktik yang damai, stabil, makmur, dan kooperatif adalah sangat penting dan strategis bagi Amerika Serikat," kata Patel.
Dia menambahkan: "Sebagai salah satu dari delapan negara Arktik, Amerika Serikat telah lama berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan ekonomi kami di kawasan, memerangi perubahan iklim, mendorong pembangunan dan investasi berkelanjutan, dan mempromosikan kerja sama dengan Negara Arktik, Sekutu, dan mitra."
Langkah itu disambut oleh Senator Alaska Lisa Murkowski, yang telah lama menyerukan peran seperti itu ada.
"Dengan menetapkan peran ini, Amerika akan memperkuat dedikasi, komitmen, dan kepemimpinannya di kawasan yang penting secara strategis ini dan memiliki peluang lebih besar untuk memacu diplomasi yang diperlukan untuk melestarikan Arktik yang damai dan makmur," kata Murkowski dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu tiba setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membahas pembangunan situs militer Rusia di Kutub Utara selama kunjungan ke Kanada.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR