Find Us On Social Media :

Tak Ingat Rudalnya Pernah 'Sambar' Pesawat Israel Sampai Bikin Ketar-Ketir, Rusia Mendadak Sentil Negara Yahudi Tersebut Karena Juga Lakukan Serangan Brutal di Negara Tetangga Palestina Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 25 Agustus 2022 | 10:05 WIB

F-35 Israel vs S-300 Rusia

Baca Juga: Profil Irma Hutabarat, Aktivis Senior yang Ikut Hadir di Wisuda Brigadir Yoshua, Lulusan Sastra Rusia UI

Moskow menuduh Badan Yahudi melakukan kegiatan ilegal seperti mengumpulkan data warga Rusia secara ilegal.

Para pejabat Israel telah mencoba menemukan cara untuk meredakan ketegangan, menyatakan kesiapan mereka untuk menyelesaikan perbedaan melalui diplomasi.

Sebelumnya, Rudal milik Rusia juga sempat menyambar jet tempur milik Israel.

Insiden itu dilaporkan oleh televisi Channel 13 Israel pada 13 Mei, ketika jet tempur F-16 Israel membom sebuah sasaran di dekat kota Masyaf, barat laut Suriah.

Daerah Masyaf adalah rumah bagi pangkalan militer Iran dan rumah bagi milisi pro-Iran.

Gambar satelit yang diambil setelah serangan menunjukkan fasilitas bawah tanah yang hancur total.

"Itu adalah insiden satu kali," kata menhan Israel Benny Gantz kepada Channel 13 pada 26 Juli, ketika ditanyai oleh reporter Alon Ben David.

"Rudal itu ditembakkan ketika pesawat kami sudah tidak ada lagi di sana," tambah Gantz,

Ia membenarkan bahwa informasi radar dari sistem S-300 Rusia tidak mengunci target pesawat tempur Israel, sehingga tidak ada bahaya bagi tenaga kerja pesawat.

Ini adalah pertama kalinya sistem S-300 menembaki pesawat tempur Israel di Suriah.

Tiga baterai rudal S-300 dengan 8 peluncur diberikan oleh Rusia ke Suriah secara gratis pada tahun 2018.

Menurut Times of Israel, tentara Suriah tidak dapat secara sewenang-wenang menembakkan sistem pertahanan udara ini tanpa izin dari Rusia.

Rusia menyediakan rudal S-300 setelah tentara Suriah secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata Rusia, menewaskan 15 orang.

Insiden itu terjadi ketika tentara Suriah sedang berhadapan dengan serangan udara Israel.

Setelah rudal S-300 ditembakkan pada 13 Mei, para ahli mengatakan, "Rusia meluncurkan rudal untuk mengirim pesan peringatan ke Israel, tetapi tidak bermaksud mengancam pilot," menurut The Drive.