"Saya bicara dengan Bharada E, kita main nyanyian kode. Lu bikin surat itu, setiap elu tanda tangan surat, kalau surat itu harus buat tanggal dan jam di surat itu," katanya.
Ia juga mencontohkan surat yang pernah dibuat Bharada E sebelumnya sepertisurat belasungkawa pada keluarga Brigadir J, surat kuasa, hingga perbedaan surat pencabutan sebagai pengacara terdapat perbedaan.
"Richard itu gak ada keahlian ngetik. Tapi ada orang yang mengintervensi menyuruh sehingga dia mencabut kuasa," katanya.
"Dia kasih kode, jam dan tanggal. Ya ini ada pemalsuan tanda tangan. Tiba-tiba kok udah ada surat di kantor saya," ucap Deolipa.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto sempat memberikan sentilan pada pengacara Bharada E di hadapan publik.
Dia menilai, pengacara Bharada E di dalamnya ada Muhammad Burhanuddin, dan Deolipa Yumara, berbicara seolah mereka yang membuat Eliezer memberikan pengakuan.
"Pengacara yang baru datang ini, seolah dia bekerja menyampaikan informasi ke pada publik ini tidak fair," ujar Agus Andrianto, Senin (8/8).