Ketika perasaan anti-China pada bulan-bulan awal peperangan sedikit mereda, orang China mendapat keuntungan sebagai bandar candu di garis belakang.
Selama Perang Jawa ada laporan bahwa banyak prajurit Diponegoro jatuh sakit karena ketagihan madat.
Laporan Kapten Raden Mas Suwangsa, perwira kavaleri Legiun Mangkunagaran yang tertangkap laskar Diponegoro dan dibawa ke Desa Selarong pada masa awal Perang Jawa.
Dia mengungkapkan, “Para pangeran biasanya tidur hingga pukul sembilan atau sepuluh pagi dan beberapa di antara mereka menjadi budak madat.”
(*)