Find Us On Social Media :

Dibunuh dengan Brutal dalam Aksi Kampanyenya, Pakar Ekonom India Mihir Sharma Beberkan Mengapa Kematian Eks-PM Jepang Shinzo Abe Ciptakan Duka yang Membekas di Indo-Pasifik

By May N, Senin, 11 Juli 2022 | 09:18 WIB

Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe tewas ditembak.

"Jika negara-negara yang bergantung pada Samudra Hindia dan Pasifik tidak dapat dikutuk untuk hidup di dunia unipolar, dengan China sebagai kutub tunggalnya, maka inovasi Abe - termasuk pengelompokan Quad yang menyatukan AS, Jepang, India, dan Australia - adalah yang terbaik. harapan."

Remiliterisasi Jepang yang diinisasi oleh Abe, meski begitu, tidak bisa dimaafkan dan diterima banyak pihak.

Sharma menyebut Abe meninggalkan sebuah reputasi di Asia yang ditandai oleh dua aspek yang hampir tidak dapat didamaikan.

"Di banyak negara di mana penjajahan Jepang dan atrositas waktu perang meninggalkan luka yang terbuka tetap terbuka, di banyak kasus, oleh populis lokal, permintaan remiliterisasi Jepang oleh Abe tidak diterima."

Sharma juga menulis kolom ini di Berlin, ibu kota negara yang juga baru mempersenjatai kembali pertama kalinya sejak Perang Dunia II, tapi Jerman mendapat penerimaan lebih banyak dibandingkan Jepang dan Abe.

Remiliterisasi Jepang dan tanggapan lokal dan internasional

Secara domestik, musuh-musuh liberal Abe memahami permintaan Abe untuk remiliterisasi Jepang sebagai permintaan berbahaya.

Sharma menyebut, Abe terkadang menyatakan bahwa nilai termasuk pasifisme di konstitusi Jepang telah "diterapkan" di negara itu oleh AS, negara yang memenangkan Perang Dunia II.

Lawan-lawan lokalnya banyak yang tidak setuju akan itu.

Namun di bagian Asia yang lain, Abe dilihat sebagai sosok demokratis: seseorang yang menekan aktivitas kebijakan luar negerinya untuk tujuan bersama bagi demokrasi dunia, papar Sharma.

Ketika dia menulis perlunya "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka" dalam pernyataan bersama dan strategi bersama, Sharma menyebut Abe bermaksud mengatakan perlunya perlindungan perdagangan bebas di jalur pelayaran paling ramai dan penuh sengketa.

Namun yang dimaksud Abe juga adalah pertahanan dasar, hak universal di era autoritarianisme yang meningkat, sebuah hal yang juga dilihat mitra-mitra Abe.