Find Us On Social Media :

Pantas Polisi Sampai Rela Bikin Tahanan Berjubel, Santri-santri Anak Kiai Jombang Ternyata Sudah Berani Lakukan Hal 'Pengecut' Ini, Pasalnya Bakal Berlapis-lapis!

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 7 Juli 2022 | 16:35 WIB

Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi, tersangka kekerasan seksual.

Intisari-Online.com - Pihak kepolisian hingga Kamis (7/7/2022) siang ini, telah menangkap sebanyak 60 orang yang menghalangi upaya jemput paksa anak Kiai Jombang Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi, DPO pencabulan santriwati.

Totalnya ada 60 orang yang ditangkap dan diamankan di Malporles Jombang untuk menjalani pemeriksaan.

Melansir Kompas TV, Kamis (7/7/2022), Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto menyebut hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran terhadap orang-orang yang berada di lingkungan pondok pesantren Shiddiqiyyah.

Diketahui bahwa para pendukung tersangka sebenarnya juga telah melakukan intimidasi terhadap santriwati yang menjadi korbannya hingga persekusi ke pendamping korban.

Keterangan itu diungkap Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual, Susi Indraswari, dalam Breaking News KOMPAS TV, Kamis (7/7/2022).

“Iya, intimidasi itu pasti dan dari dulu dan sering dan malah sekarang ke pendamping-pendamping (korban), beberapa pendamping sudah diintimasi,” ucap Susi.

Susi pun mencontohkan, bentuk intimidasi yang diterima kepada pendamping korban yakni persekusi.

Kejadian persekusi itu, sambung Susi, diterima rekannya (perempuan -red) pada tahun 2021.

“Sudah ada contoh dari teman kami, perempuan juga yang sudah dipersekusi tahun 2021, mau puasa kemarin, dihajar, disamperin sama anak buahnya DPO ini, santri-santri yang lain,” kata Susi.

“Yang seperti itu yang mungkin orang-orang yang di luar sana tidak mengetahui bagaimana perjuangan kami mengawal kasus ini.”

Dalam kasus ini, Susi menambahkan santriwati yang menjadi korban pencabulan putra Pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Kiai Haji Muhammad Muchtar Mukhti, juga ditemui oleh orang suruhan Bechi dan didesak untuk menarik laporannya.

“Sebelum DPO menggelar konser Jazz Festival itu, korban ini didatangi orang suruhan DPO yang mengaku anggota Polda Jatim, itu saya langsung konfirmasi ke Pak Direskrimum Polda Jatim, apakah benar seperti ini,” cerita Susi.