Kisah Menarik Papirus Ani, Salah Satu Gulungan Kitab Orang Mati yang Paling Spektakuler, Dipercaya Orang Mesir Kuno yang Sangat Menghormati Kematian

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah menarik Papirus Ani, Kitab Orang Mati Mesir Kuno.

Intisari-Online.comPapirus Ani merupakan salah satu versi Kitab Orang Mati yang paling terkenal.

Papirus Ani diyakini bahwa itu ditulis pada dinasti kesembilan belas.

Pentingnya Papirus Ani karena jumlah babnya terbesar di antara semua teks yang telah ditemukan, yang menjelaskan secara rinci penghakiman Osiris, saat di mana jiwa orang yang meninggal menghadpi penghakiman atas perilaku kehidupan masa lalunya.

Orang Mesir Kuno sangat menghormati kematian.

Mereka lebih peduli tentang akhira daripada kehidupan sekarang.

Karena alasan itulah, hanya mereka yang mampu membelinya, karena harganya sangat mahal, tidak ragu untuk membeli sendiri Kitab Orang Mati.

Kitab Orang Mati juga dapat dibuat sesuai pesanan, maka dapat ditulis nama pemesan dan sebelumnya telah memilih mantra untuk papirusnya.

Sementara, seri Kitab Orang Mati juga sering terjadi, di ruang yang tersisa dituliskan nama almarhum, yang membuat ini lebih murah.

Dengan pertimbangan itu, maka Ani adalahKitab Orang Mati seseorang yang sangat relevan.

Dalam teks tersebut, dikatakan bahwa dia adalah seorang juru tulis, dan nyatanya para juru menikmati posisi sosial yang sangat baik pada waktu itu.

Teks mengungkapkan bahwa Ani adalah ‘juru tulis kerajaan sejati dan administrator persembahan ilahi dari semua dewa’, ‘Gubernur lumbung para penguasa Abydos dan juru tulis persembahan ilahi para Dewa Thebes’, dan ‘kekasih penguasa utara dan selatan.’

Kita melihatnya adalah seorang yang berpangkat tinggi dan posisinya memungkinkan dia untuk membayar buku yang begitu rumit.

Ahli Mesir Kuno percaya bahwa buku itu ditulis oleh tiga juru tulis yang berbeda.

Mengapa bisa demikian?

Ini karena tiga ejaan yang sangat berbeda dapat diidentifikasi, meskipun benar bahwa semuanya berasal dari sekolah yang samga dan salah satunya lebih menonjol daripada dua yang lain.

Teks disesuaikan dengan gambar, seperti terlihat pada perubahan tanda, pengulangan bab, dan penghilangan lainnya, yang membuat ini tidak biasa untuk jenis buku ini.

Buku itu tidak lebih dari panduan sempurna tentang langkah-langkah yang harus diikuti oleh ka almarhum dalam Duat.

Panduan untuk Bahaya Jalan Menuju Penghakmian dengan Osiris.

Maka, buku ini kemudian disebut sebagai buku kebangkitan abadi.

Meskipun sekitar dua puluh lima ribu salinan berbeda dari Kitab Orang Mati telah ditemukan, Papirus Ani, menjadi salah satu salinan yang paling terpelihara.

Buku itu sendiri telah menjadi sumber pengetahuan yang besar tentang religiusitas orang Mesir Kuno.

Papirus itu ditemukan di makam Ani di Thebes (dinasti kesembilan belas tahun 1250 SM), menceritakan perjalanan ke akhirat dari pejabat tinggi dan juru tulis kerajaan bersama dengan istrinya, pendeta Tutu.

Buku itu kemudian dibeli oleh Ernest Wallis Budge yang kontroversial (1857-1934).

Mengingat keadaan ‘aneh’ di mana potongan itu diambil, pihak berwenang dari Layanan Purbakala mengepung rumah ahli Mesir Kuno untuk menyita potongan-potongan itu.

Tapi Budge cuek saja, dan dia menghindari potongan-potongan itu, melansir Historical Eve.

Agar lebih mudah mengeluarkan papirus dari negara itu, dia memotong lebih dari dua puluh tiga meter menjadi tiga puluh tujuh fragmen, yang sekarang dapat dilihat di British Museum di London.

Baca Juga: Kumpulan Mantra-mantra Penangkal Makhluk-makhluk di Alam Baka, Seperti Apa Isi dari Kitab Orang Mati untuk Tuntunan para Firaun di Akhirat Ini?

Baca Juga: Inilah Kapal-kapal Para Firaun, Sisa-sisa Kapal Ini Terkadang Dibuat untuk Peti Mati, Itulah Sebabnya Peti Mati Terkadang Berbentuk Lengkungan Seperti Perahu

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait