Memasak dengan cara digoreng, dibakar, atau dipanggang akan meningkatkan kalori makanan daripada versi mentahnya.
Ditambah lagi, mengolah daging dengan cara-cara ini seringnya membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin yang akan berubah jadi lemak dan diserap cukup banyak oleh daging.
Suhu panas ketika menggoreng atau memanggang membuat kandungan air di dalam makanan menguap hilang, dan digantikan posisinya dengan lemak yang berasal dari minyak.
Lemak yang terserap ke dalam daging kemudian menyebabkan makanan yang tadinya rendah kalori menjadi berkalori tinggi.
Bahkan, peningkatan kalori yang terjadi dari ketiga cara memasak ini bisa mencapai 64 persen dari kalori sebelumnya.
Asupan tinggi kalori dalam tubuh akan diubah menjadi lemak, yang lama kelamaan bisa menumpuk di pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah.
3. Daging kambing dapat mengobati darah rendah
Daging kambing dipercaya dapat membuat tekanan darah melambung tinggi.
Jadi, tidak heran jika banyak orang yang menganggap jenis daging ini dapat mengobati darah rendah.
Selama ini, mitos daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah dipercaya dari kandungan lemak jenuhnya yang dikenal dapat meningkatkan kolesterol dan memicu penyakit jantung.
Faktanya, kandungan lemak jenuh daging kambing mentah jauh lebih rendah dibanding daging ayam dan sapi.
Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan adanya jaminan efek perubahan tekanan darah yang cukup signifikan setelah makan daging kambing.
Sebuah penelitian dari Asian-Australian Journal of Animal Sciences tahun 2014 justru mnegklaim kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing tetap tergolong lebih kecil daripada daging sapi atau ayam.
Penelitian itu juga mengungkapkan, peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing cenderung disebabkan oleh cara pengolahan yang salah.
Untuk mengatasi tekanan darah rendah, sebenarnya tergantung pada apa yang melatarbelakanginya dan gejala yang muncul.
Namun umumnya, kita bisa mengatasi tekanan darah rendah dengan cara berikut:
- Minum banyak cairan atau makan buah dan sayur yang mengandung banyak air, serta hindari alkohol.
- Perbanyak konsumsi makanan asin yang mengandung garam (natrium) tapi jangan berlebihan.
- Hindari terlalu lama berdiri.
- Duduk bersila.
- Gunakan kaos kaki panjang yang ketat (stoking kompresi)
- Kita juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat darah rendah yang tepat.
- Dokter mungkin akan meresepkan fludrocortisone atau midodrine untuk menaikkan tensi darah.
Baca Juga: Cara Mengolah Daging Qurban Sapi Tidak Alot, Simak Tips Mudahnya Hanya dengan 1 Bahan Ini
(*)