Pada umumnya, dia memang dianggap sebagai penguasa yang tidak mampu.
Alasannya karena Liu Shan dituding mengumbar kesenangan sambil mengabaikan urusan negara.
Bahkan ada metafora yang bisa disebut sebagai penerus yang tidak berguna, orang yang gagal, dungu, hingga di luar harapan.
Ada beberapa bukti atas sikapnya ini. Salah satunya karena dia menyerahkan sebagian besar urusan negara di tangan perdana menteri.
Liu Shan juga memperlakukan Zhuge Liang sebagai figur ayah.
Namun ketika ada serangan, mantan kaisar itu ditawan sampai dia meninggal pada tahun 271 M.
Memang dia tidak pernah diperlakukan dengan buruk selama penahanan. Dia juga tidak dipaksa untuk hidup dalam keadaan yang memalukan.
Hari-hari terakhirnya diyakini relatif nyaman.
Ada yang mengatakan ini semua karena dia tidak lagi memikirkan negara bagian Shu Han.