Intisari-Online.com - Pada era Kekaisaran China Kuno, bisa dibilang permaisuri paling kuat dalam sejarah China adalah Janda Permaisuri Cixi.
Di mana Janda Permaisuri Cixi mendominasi istana dan kebijakan dinasti kekaisaran terakhir China selama hampir 50 tahun.
Bagaimana kisahnya di era Kekaisaran China Kuno?
Dilansir dari si.edu pada Minggu (3/7/2022), dia memasuki istana sebagai permaisuri berpangkat rendah atau istri dari Kaisar Xianfeng.
Lalu dia melahirkan ahli warisnya, Kaisar Tongzhi.
Ketika Tongzhi naik takhta sebagai seorang anak, Cixi menjadi janda permaisuri dan penguasa bersama yang luar biasa kuat.
Setelah Kaisar Tongzhi meninggal tanpa pewaris, Cixi mengangkat keponakannya yang berusia 4 tahun sebagai Kaisar Guangxu.
Hal ini mengkonsolidasikan kekuatannya, dan dia menjabat sebagai pemimpin de facto Kekaisaran Qing yang luas dari tahun 1861 hingga kematiannya pada tahun 1908.
Apakah Janda Permaisuri Cixi seorang tiran?
Ada beberapa potret Janda Permaisuri Cixi dalam sejarawan.
Wajahnya terlihat kalem. Sehingga bertentangan dengan laporan surat kabar Barat yang menyatakan bahwa dia memiliki ”jiwa harimau dalam tubuh seorang wanita”.
Ada kemungkinan Janda Permaisuri Cixi mendapat reputasi 'tiran' setelah mendukung pemberontakan dengan kekerasan yang menguasai kedutaan asing di Beijing pada tahun 1900 (Pemberontakan Boxer).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR