Find Us On Social Media :

Tiba-tiba Jadi Sosok Penting Bagi Dunia, Jokowi Targetkan Dirinya Bisa Ciptakan Perdamaian dan Hentikan Perang Rusia-Ukraina, Rupanya Diundang dalam Pertemuan Elit Pemimpin Dunia Ini

By May N, Rabu, 29 Juni 2022 | 12:54 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pertama, fasilitasi ekspor gandum Ukraina.

Kedua, komunikasi proaktif untuk orang-orang secara global yang mana pangan dan pupuk dari Rusia tidak akan menjadi subyek sanksi.

“Komunikasi intensif ini diperlukan agar tidak ada keraguan berkepanjangan di masyarakat internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu diperkuat dengan komunikasi kepada pihak terkait seperti perbankan, asuransi, perkapalan, dan lain-lain,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Retno Marsudi mengatakan bahwa rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia mencerminkan kepeduliannya terhadap masalah kemanusiaan dan niatnya untuk berkontribusi dalam pembangunan perdamaian dan mengatasi dampak perang Rusia-Ukraina di sejumlah negara, terutama negara berkembang.

“Meski situasi sulit dan kompleks masalah, sebagai Presiden G20 dan anggota kelompok juara Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk berusaha memberikan kontribusi daripada berdiam diri,” katanya.

Indonesia memegang Kepresidenan Kelompok 20 (G20) ekonomi utama tahun ini. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger”, Kepresidenan G20 Indonesia berfokus pada pemulihan ekonomi dan pembangunan struktur kesehatan pascapandemi COVID-19 yang telah memicu kelesuan ekonomi dan gangguan rantai pasokan pangan secara global.

Jokowi telah mengundang Putin, anggota G20, dan Zelenskyy sebagai pengamat KTT G20, yang dijadwalkan akan diadakan di Bali pada November 2022, meskipun ada tekanan dari beberapa negara Barat untuk mengecualikan Putin.

"Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai terjadi perpecahan," ujarnya.

Meski Ukraina bukan anggota G20, namun ketua kelompok dapat mengundang negara tamu.

“Saya berharap perang dapat segera diakhiri, dan solusi damai dapat diwujudkan melalui negosiasi,” kata Jokowi dalam pernyataan online setelah berbicara dengan kedua pemimpin melalui telepon pada bulan April.

Pada bulan Maret, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan kepada pers bahwa Putin bermaksud menghadiri KTT G20 di Bali, tetapi partisipasinya akan tergantung pada banyak hal, termasuk situasi COVID.

Menyusul berita tersebut, Presiden AS Joe Biden menyarankan agar Ukraina menghadiri pertemuan G20 jika anggota lain gagal menyetujui pengusiran Rusia.